Raul Castro, yang pada tahun 1993 adalah Menteri Pertahanan Kuba, mengatakan bahwa sekitar 75% dari data intelijen yang dikumpulkan oleh Rusia secara keseluruhan, dikumpulkan dengan radar Kuba.
Namun demikian, pada awal abad ini, infrastruktur yang mempekerjakan sekitar 1.000 orang, itu harus ditutup karena terlalu mahal yakni dengan anggaran sekitar 580 juta Dollar Amerika.
Namun saat ini berdasarkan sejumlah informasi, Presiden Putin kembali mengaktifkan radar tersebut. Jika benar maka ini akan menjadi tekanan ulang kepada AS dari kawasan tersebut setelah krisis misil Kuba 50 tahun lalu.
Havana tentu akan menyambut Putin dengan baik karena akan mendapat sejumlah keuntungan. Selama ini Rusia juga dikenal sebagai salah satu negara sahabat Kuba.
Sumber: theaviationist