Site icon

Akhir 2014, Typhoon Harus Dapat Radar Canggih

Typhoon-two-seat-close-up-685x456Sebuah kontrak untuk mengembangkan radar lanjutan bagi Eurofighter Typhoon harus ditandatangani akhir tahun ini jika tetap menginginkan pesawat itu memiliki kemampuan seimbang dengan pesawat tempur lain.

CEO Eurofighter mengatakan isu Radar yang kurang mampu ini telah menjadi salah satu hal berkontribusi gagalnya Eurofighter pada perebutan kontrak pengadaan 126 jet ke India pada tahun 2012. Sejumlah ahli sudah mengatakan radar baru dipastikan akan mendongkrak permintaan pasar internasional terhadap salah satu pesawat generasi keempat terbaik di dunia tersebut.

Konsorsium dari Inggris, Jerman, Italia dan Spanyol, telah mendanai pengembangan awal dari radar canggih, yang disebut E-scan.Tapi kontrak baru diperlukan untuk siap produk sehingga dapat mulai dipasang ke jet tempur. “Kami sangat yakin bahwa ini akan menjadi lebih atau kurang sebelum akhir tahun,” kata kepala eksekutif Eurofighter Alberto Gutierrez kontrak pada konferensi pers di Farnborough Airshow, Selasa 15 Juli 2014.
Kontrak tersebut akan mengambil radar E-Scan untuk pengembangan penuh, Gutierrez mengatakan, menambahkan bahwa hal itu akan mendahului kontrak lebih dari empat negara untuk membeli produk.
Typhoon yang diproduksi oleh BAE Systems, Airbus dan Finmeccanica, sampai saat ini menerima pesanan dari Arab Saudi dan Oman. Tetapi mereka mendapat pukulan keras ketika Uni Emirat Arab menghentikan pembicaraan tentang rencana kontrak senilai 6 miliar pounsterling.

Dengan jangkauan radar yang diperluas serta pelacakan yang lebih cepat pada banyak target secara bersamaan diyakini akan tetap menempatkan posisi pesawat ini di garis depan persaingan.

Sumber: flightglobal

Exit mobile version