Uhuiiii, Harga F-35 Akan Diturunkan Setara Jet Generasi Ke-4

Uhuiiii, Harga F-35 Akan Diturunkan Setara Jet Generasi Ke-4

Lockheed-F-35A-night-flight11Menyadari harga pesawat yang terlalu tinggi, Kementerian Pertahanan Amerika Senin 14 Juli 2014 membuat langkah dengan mengumumkan kerja sama dengan sejumlah pihak untuk memangkas harga pesawat sehingga bisa setara dengan pesawat generasi keemat. Diharapkan harga itu akan tercapai pada akhir dekade ini.

Kerja sama disepakati dengan sejumlah pihak terkait seperti Lockheed Martin, Northrop Grumman dan BAE Systems. Mereka akan berjuang semaksimal mungkin untuk mencari cara mengurangi harga.

Secara khusus, Lockheed Martin, Northrop Grumman dan BAE Systems akan melakukan investasi senilai 170 juta Dollar Amerika pada 2014-2016 untuk menggelar program guna menemukan solusi murah tersebut.

“Ini adalah perubahan yang signifikan dalam pendekatan bisnis dalam program F-35,” kata Letnan Jenderal Chris Bogdan, F-35 Program Executive Officer. “Mitra industri akan melakukan investasi guna menemukan cara pemotongan biaya. Pada 2019, kami berharap bahwa F-35 yang merupakan pesawat generasi kelima dengan kemampuan yang belum pernah ada sebelumnya akan hampir sama harganya dengan pesawat tempur saat ini,” ujarnya.

Lorraine Martin Executive Vice President dan General Manager Program F-35 menyakini akan ada solusi dari mahalnya harga F-35 ini. Dan dia yakin pesawat ini akan benar-benar memberi manfaat kepada Amerika dan sekutunya.

Seperti sering diberitakan F-35 Lightning II adalah pesawat tempur generasi ke-5 yang menggabungkan kemampuan siluman, kecepatan tinggi, kemampuan tempur serta kelincahan manuver. Amerika selalu menyebutnya sebagai komputer terbang karena kecanggihannya. F-35 menjadi program senjata paling mahal dalam sejarah Pentagon. Tiga varian yang berbeda dari F-35 akan menggantikan A-10 dan F-16 untuk Angkatan Udara AS, F/A-18 untuk Angkatan Laut Amerika Serikat, F/A-18 dan AV-8B Harrier untuk Marinir AS. Pesawat ini juga akan disebar ke 10 negara sekutu Amerika.

Sumber: defencetalk