Tes terbaru dari GMD (Ground-Based Midcourse Defense) interceptor rudal balistik milik Amerika berhasil. Tes ini termasuk memverifikasi kemampuan baru yang memungkinkan GBI (Ground Based Interceptor) rudal yang akan diluncurkan menggunakan radar Aegis pelacakan rudal balistik dalam hubungannya dengan pelacakan juga disediakan oleh jangkauan yang lebih panjang X-Band radar.
Tes ini juga menggunakan Kill Vehicle baru (tahap ketiga dari rudal GMD). Ini semua untuk menguji kemampuan rudal tiga tahap pencegat untuk menerima dan menggunakan data baru setelah peluncuran. Sejauh ini GMD telah berhasil 80 persen dari 81 tes. Tes ini sekaligus menjawab keraguan sistem ini yang sempat dikritik karena terlalu sering gagal tes.
Tujuan utama dari GMD adalah untuk melawan rudal nuklir dari negara-negara asing yang menyasar Amerika.Ada sekitar 30 rudal anti-balistik GBI saat ini disiapkan di semua di pantai barat Amerika Utara.
Rudal sasaran biasanya diluncurkan dari Atol Kwajalein di Samudra Pasifik barat menuju Amerika Serikat.
Sejauh ini program ini telah menyedot biaya lebih dari $ 35 miliar. Sistem ini dilengkapi dengan sistem rudal anti-balistik AEGIS, yang digunakan oleh kapal-kapal perang angkatan laut AS. AS berencana untuk membangun 14 lebih GMD senilai masing-masing $ 72 juta.