
Kementerian Pertahanan Rusia telah menandatangani kontrak untuk menjual sistem rudal permukaan ke udara S-300 ke Belarus. Sementara China kemungkinan akan menjadi pembeli pertama dari S-400, sistem yang lebih canggih.
“Semua keputusan yang diambil sebelumnya tercermin dalam kontrak. Sekarang semua tergantung pada Belarus. Begitu Belarus menandatangani kontrak, sistem rudal akan dikirimkan kepada mereka,” kata Wakil Direktur Layanan Federal Rusia untuk Kerjasama Teknik Militer,Konstantin Biryulin 12 Juli 2014.
S-300 dirancang untuk memberi kemampuan pertahanan dari serangan udara. Sistem ini mampu memukul target yang berada di jarak 300 km dengan enam target secara bersamaan. Sistem ini dirancang oleh Moskow Almaz-Antey Concern.
Pada Oktober 2013, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan, Rusia berencana untuk memberikan empat S-300 sistem rudal ke Belarus.
“Pada pertemuan dengan Menteri Pertahanan Belarusia Yury Zhadobin, kami dibahas menekan masalah kerja sama militer antara Rusia dan Belarus,” kata Shoigu.

Sementara China kemungkinan akan terpenuhi keinginannya untuk bisa memiliki S-400. Negara ini akan menjadi negara pertama di luar Rusia yang memiliki teknologi sistem pertahanan udara tersebut.
Kepala staf kepresidenan Rusia Sergei Ivanov mengatakan ada kemungkinan bahwa China akan menjadi negara asing pertama untuk membeli panjang dan menengah sistem rudal pertahanan anti-pesawat S-400 Triumf. Tetapi China harus bersabar karena untuk itu harus membutuhkan waktu lagi beberapa tahun.
Sumber: en.itar-tass.com