Amerika tahu Rusia dan Iran menyediakan pesawat tempur untuk membantu Irak memerangi militant ISIS. Tetapi Washington tidak mengkoordinasikan bantuan dengan baik Rusia atau Iran.
Menteri Pertahanan Chuck Hagel, pada konferensi pers Pentagon mengatakan telah menerima laporan tentang pesawat-pesawat Iran dan Rusia yang melakukan misi tempur di Irak utara. Tapi Amerika tidak akan ambil bagian bersama-sama.
“Kami menyadari upaya Iran dan Rusia untuk membantu rakyat Irak, tapi kami tidak terlibat dalam mengkoordinasikan setiap misi,” jawab Hagel Jumat 11 Juli 2014.
Seorang pejabat pertahanan mengatakan kemudian bahwa Hagel tidak bermaksud mengatakan bahwa pilot Rusia atau Iran terbang di wilayah udara Irak. Pejabat pertahanan berbicara dengan syarat anonim untuk membahas penilaian internal dari tindakan Rusia dan Iran.
Pejabat itu mengatakan Rusia mengirim sejumlah kecil – mungkin lima – Su-25 pejuang ke Irak akan diterbangkan oleh pilot Irak, tapi tidak jelas apakah pesawat siap tempur atau belum.
Iran mengirimkan jumlah yang sama dari Su-25, serta instruktur penerbangan untuk membantu pilot Irak membiasakan diri dengan pesawat sebelum terbang mereka. Sejauh ini belum ada bukti pilot Iran terbang untuk melakukan misi. Artinya pilot Irak yang mengendalikan pesawat tersebut.
Pejabat itu tetap mengklaim Washington jauh lebih peduli dibandingkan Rusia dan Iran. Alasannya mereka telahmenyediakan bantuan militer lebih beragam dan lebih canggih ke Irak, termasuk drone dan penasihat militer.
