Site icon

Uji SM-6 Capai Jarak Terjauh

Misil SM-6 dilepaskan dari USS John Paul Jones dalam tes yang dilakukan Juni 2014.
Misil SM-6 dilepaskan dari USS John Paul Jones dalam tes yang dilakukan Juni 2014.

Angkatan Laut AS (USN) berhasil melakukan tes penembakan rudal terpanjang dalam sejarah uji Standard Missile-6 (SM-6) yang dilesatkan dari laut. Senjata ini mampu menghancurkan target yang berada di luar jangkauan visual dan jarak maksimal.

Mike Campisi, Direktur Program SM-6 Raytheon, kepada wartawan 8 Juli tidak mau menyebut berapa jarak saat pengujian itu. Dia hanya mengatakan bahwa jarak yang dicapai adalah mendekati jarak maksimal. SM-6 mampu mencegat dan menghancurkan drone BQM -74. Sekadar catatan SM-6 memiliki jangkauan 370 km.

Serangkaian tes di pertengahan Juni mengadu SM-6 dan sistem NIFC-CA terhadap ketinggian rendah, subsonik. BQM-74 berada di luar horizaon sedangkan SM-6 dilepaskan dari kapal perusak USS John Paul Jones (DDG 53). Peristiwa itu belum terungkap ke publik sampai sekarang.
Campisi mengatakan SM-6 terbang empat misi sukses: tiga adalah tembakan dengan sistem NIFC-CA dan satu adalah tes penembakan yang mengutamakan pada target yang tinggi.

Rencananya akan dilakukan enam kali tes SM-6 pada 2015. Hingga 1 Juli 2014 sebanyak 110 SM-6 telah dibangun dan lain 183 rudal sedang dalam kontrak. Campisi mengatakan Raytheon sedang memproses izin dari pemerintah untuk bisa mengekspor senjata ini. Tetapi saat ini sedang diutamakan untuk kebutuhan dalam negeri. Rudal ini diharapkan menambah kemampuan pertahanan udara Amerika terhadap serangan rudal balistik. SM-6 adalah untuk menggantikan rudal SM-2 Block IV sebagai interseptor milik Angkatan Laut. Rudal menggabungkan modifikasi AIM-120 jarak menengah dengan misil pencari aktif warisan Standard Missile.

 

Sumber: janes

Exit mobile version