Pemerintah Irak mengambil langkah cepat untuk mengatasi konflik di dalam negerinya. Ketika Amerika sudah tidak lagi bisa diharapkan, negara itu akhirnya kembali berpaling ke Rusia dengan membeli secara cepat pesawat tempur bekas milik negara tersebut.
Irak memang benar-benar kritis sehingga langkah dararut tak bisa dihindarkan. Pejabat keamanan Irak mengkonfirmasi telah membeli lima Sukhoi-25 bekas dari Rusia. Tanpa menunggu lama, pesawat itu sudah tiba pada Sabtu 28 Juni 2014.
Para pejabat militer menyebutkan pesawat ini bisa langsung digunakan untuk membendung pergerakan ISIL serta merebut kembali daerah yang telah dikuasai pemberontak. Irak secara terbuka juga menyatakan kekecewaannya kepada Amerika yang tidak memberikan tanggapan terhadap permintaan mereka agar melakukan aksi militer di negara yang pernah dihancurkan oleh Amerika tersebut.
Televisi Al Jazeera melaporkan melaporkan langkah untuk membeli jet dari Rusia karena Amerika juga lambat dalam mengirimkan 34 F-16 pesawat tempur ke Irak. Dan ini membuat pemerintah Irak frustasi.
Para pejabat Angkatan Udara Irak mengatakan jet akan siap untuk digunakan dalam serangan mendadak dalam waktu tiga sampai empat hari. Tetapi Irak memerlukan bantuan teknis dan suku cadang untuk membuat mereka operasional. “Irak memiliki rudal Hellfire yang tidak kompatibel dengan ini pesawat Sukhoi Rusia,” kata Khan.
Pemerintah Irak meluncurkan dorongan terbesarnya belum mendorong kembali serangan pemberontak pada hari Sabtu, sebagai tentara yang didukung oleh tank dan helikopter tempur mulai serangan untuk merebut kembali kota utara Tikrit. Penduduk mengatakan pejuang Sunni yang masih menguasai kota pada malam hari, tetapi para pejabat Irak mengatakan pasukan telah mencapai pinggiran dan bahkan masuk Tikrit sendiri.
Sumber: aljazeera