
Krisis internasional yang sedang terjadi sekarang ini seperti Crimea dan Irak tidak mendapat perhatian lebih dalam sebuah diskusi tentang strategi Angkatan Laut Amerika (US Navy) yang digelar 17 Juni 2014. China, tetap menjadi hal yang paling serius dibicarakan.
“Munculnya China sebagai penantang adalah tantangan strategis yang paling penting bagi AS,” kata Hal Brands, seorang sejarawan di Duke University dalam diskusi Current Strategy Forum di Naval War College, Selasa 17 Juni 2014.
Masalahnya Amerika dianggap oleh sejumlah pakar tidak mencurahkan sumber daya untuk mengatasi apa yang terjadi di China.
“Kita perlu mengembangkan strategi militer kredibel untuk melawan China,” tambah ujar Aaron Friedberg, seorang profesor hubungan internasional di Universitas Princeton.
Laksamana Jonathan Greenert, kepala operasi angkatan laut, dalam konferensi dua-hari itu mengatakan bahwa sudah ada pembahasan tentang hal itu. Tetapi tentu tidak bisa dibuka ke public. Salah satu penanya bertanya apakah diskusi terbuka tentang strategi kontra-China itu akan mengundang sikap permusuhan kekuatan Asia ke Amerika?. “Semua dalam sifat rahasia,” kata Greenert.
Berbicara kemudian dengan wartawan, Greenert menambahkan “Ini akan menjadi bertentangan dengan negara manapun untuk secara terbuka menyatakan, yeah, kami sedang mempersiapkan, dan di sini adalah taktik kami,” kata Greenert.
Dia juga membahas konsep Air-Sea Battle, yang secara luas dilihat sebagai China ditujukan khusus pada mereka. “Pertemuran udara laut menjamin akses, dan itu di mana saja di dunia,” kata Greenert. “Jadi ya, itu adalah niat kita, bahwa akses semua-domain adalah bagian penting dari strategi kami.”
Tapi satu pembicara seminar sangat mendukung diskusi terbuka tentang China. “Saya tidak setuju dengan Admiral Greenert. Harus ada perdebatan yang sedang berlangsung untuk menentukan apa yang dilakukan China,” tambah Friedberg.
Sumber: defense news
Comments are closed.