Site icon

India akan Re-Start Kekuatan Infantri

india
Tank milik India

Kementerian Pertahanan India akan melakukan restart kekuatan infanteri mereka melalui program penggantian kendaraan senilai 10 miliar Dollar Amerika.

Tidak main-main India akan memproduksi 3.000 kendaraan di bawah naungan program Future Infantry Combat Vehicle (FICV). Kendaraan baru ini untuk menggantikan kendaraan produksi India yang dipakai selama ini. Hebatnya lagi, India akan menggunakan sebagian besar kekuatan dalam negeri mereka untuk memproduksinya.

Kendaraan buatan India ini nanti akan dibiayai 80 persen oleh pemerintah untuk pembuatan prototipnya. Dan akan dibangun oleh dua perusahaan yang akan dipilih. Setelah prototipe jadi dan dievaluasi maka perusahaan tersebut akan ditunjuk untuk memproduksi secara missal.

Dalam program yang telah disusun pada tahun 2009, India akan tetap pertahanan produksi domestik utama mereka yakni Mahindra & Mahindra yang dibuat dengan usaha patungan dengan BAE Systems. Juga, Larsen & Toubro, Tata Motors dan Perusahaan milik negara Ordnance Factories Board (OFB). Mereka telah memberikan laporan rincai kepada Kementerian Pertahanan hampir tiga tahun yang lalu, tetapi tidak ada mitra pembangunan telah terpilih sejauh ini.
Program ini akan dimulai kembali untuk memasukkan perusahaan-perusahaan sektor swasta Bharat Forge, Punj Lloyd, Force Motors dan Ashok Leyland.
Perusahaan-perusahaan di luar negeri cenderung bergabung dengan yang domestik termasuk Rafael Israel, Nexter dan Thales dari Perancis, General Dynamics AS, Rosoboronexport Rusia, Doosan Group of Korea Selatan dan Krauss-Maffei Wegmann dari Jerman, menurut sumber industri.
FICV yang diusulkan akan memiliki berat tempur kurang dari 20 ton, berkemampuan amfibi, rudal generasi ketiga, rudal anti-tank dipandu rudal, peluncur granat otomatis dan senapan mesin co-axial.

Sebenarnya pada 2012, Rusia menawarkan BMP-3 kendaraan tempur infanteri jika proyek FICV dibatalkan. Namun Kementerian Pertahanan menolak tawaran Rusia tersebut karena tetap akan mengutamakan industri dalam negeri.

Saat ini India menggunakan kendaraan tempur BMP-1 dan BMP-2 buatan Rusia. Menurut seorang pejabat Angkatan Darat India, tentara akan membutuhkan kendaraan canggih untuk menggantikan upgrade BMP-2 dalam 10 tahun. Dan pada saat itu dia berharap FICV sudah berada di lini produksi.

Exit mobile version