C-2 rencananya akan dikerahkan untuk mengangkut unit SDF untuk membela pulau terpencil, termasuk Kepulauan Senkaku di Okinawa Prefecture. Penundaan karena itu mungkin memiliki efek buruk pada operasi SDF masa depan.
Pesawat angkut utama saat C-1 telah digunakan selama lebih dari 40 tahun. Kementerian telah mengembangkan C-2 yang memiliki jangkauan dan kapasitas empat kali lebih besar dibanding C-1.
Kementerian itu telah merencanakan untuk menggunakan salah satu C-2 untuk pasukan yang berbasis di Miho Base di Sakai-minato pada akhir 2014, dan kemudian secara bertahap menyebarkan C-2 pesawat di pangkalan lain pada tahun berikutnya.
Program jangka menengah Kementerian Pertahanan Jepang mentargetkan 10 pesawta C-2 hingga 2018. Namun pada bulan Januari tahun ini, pintu kargo belakang pecah selama tes. Karena kesalahan dalam tubuh dan masalah lain, pengembangan C-2 pesawat secara keseluruhan tertunda selama tiga tahun.
C-2 sedang dikembangkan oleh Kementerian Technical Research & Development Institute. Beban kargo maksimum adalah sekitar 30 ton dan jarak terbang mereka adalah sekitar 6.500 kilometer.
Sumber: thejapannews.co