Irak Krisis, Iran-AS Dikabarkan Bersatu
Kelompok ISIL Irak

Irak Krisis, Iran-AS Dikabarkan Bersatu

Kelompok ISIL Irak
Kelompok ISIL Irak

Kedua negara yang kerap berhadap-hadapan yakni Amerika Serikat dan Iran mencoba untuk bersatu dalam upaya membantu Irak yang tengah bergolak karena pemberontakan kelompok radikal di negara tersebut yang telah menguasai sejumlah kota.

Harian The Wall Street Journal, Minggu 15 Juni 2014 waktu Amerika melaporkan kedua negara akan memulai perundingan pada pekan depan. Sementara pada saat yang sama, krisis di Irak semakin memburuk karena kelompok Islamic State in Iraq and the Levant (ISIL) semakin mendekat ke pusat kekuasaan di Baghdad.

Sampai saat ini, Washington telah membantu Irak dengn mengirim pesawat logistik. Di sisi lain, Presiden Barack Obama mengaku tengah mempertimbangkan semua pilihan mengenai bagaimana menghentikan gerakan ISIL. Amerika Senin 16 Juni 2014 juga telah menarik semua staf kedutaannya keluar dari Irak.

Presiden Iran Hassan Rouhani pada akhir pekan lalu menyampaikan pernyataan mengejutkan bahwa Tehran mungkin akan bekerja sama dengan Washington untuk melawan ISIL di Irak. Kedua negara sama-sama menjanjikan bantuan militer jika Irak meminta.

Kepada Wall Street Journal, sejumlah sumber dari pemerintahan Amerika Serikat mengaku masih belum mengetahui secara pasti saluran diplomatik apa yang akan digunakan pemerintahan Obama untuk berunding dengan Iran. Salah satu kemungkinan saluran tersebut adalah perundingan di Wina, di mana Amerika Serikat dan Iran bertemu pada Senin untuk mencapai kesepakatan soal sengketa nuklir. Gedung Putih menolak mengomentari berita Wall Street Journal itu. Namun mereka juga tidak membantahnya.

Namun sejumlah pejabat Amerika Serikat bersikap skeptis terhadap potensi perundingan negaranya dengan Iran karena menilai kedua pihak mempunyai sikap yang berbeda mengenai Irak. “Ini adalah persoalan di mana musuh dari musuh kami tetap merupakan musuh. Kepentingan yang sama dari dua pihak di Irak sangat terbatas,” kata sumber dari kementerian pertahanan Amerika Serikat yang bekerja secara intensif di Irak.

Krisis di Irak memang terus memburuk. Dalam salah satu media sosial, kelompok itu mengaku telah membunuh 1.700 tentara Syiah di Irak. Sejumlah foto yang diunggah di internet juga menunjukkan bagaimana pejuang ISIL mengeksekusi puluhan anggota pasukan keamanan.

 

 

1 Comment

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Comments are closed