Berapa Jumlah Pesawat Militer di Dunia? Ini datanya

Berapa Jumlah Pesawat Militer di Dunia? Ini datanya

PWbuN

 

Kekuatan udara di sejumlah negara mengalami pasang surut. Di sudut lain meningkat, tetapi di titik bumi yang lain menurun dengan sejumlah alasan. Bagaimana kondisinya di 2014 ini?

Secara keseluruhan pada 2014 tedaftar sekitar 63.000 pesawat militer yang bersliweran di langit bumi ini. Jumlah itu terdiri dari 50.700 tempur, misi khusus, pesawat tanker dan pesawat transportasi, serta helikopter.

Wilayah Amerika Utara di mana AS menguasai 97% kekuatan terdapat hampir 14.100 pesawat. Amerika tetap paling banyak untuk semua jenis pesawat. Namun, negara-negara Asia-Pasifik secara perlahan mengurangi kesenjangan. Meski juga masih njomplang. Karena jika pesawat militer di seluruh Asia Pasifik digabung, masih selisih 800 pesawat di bawah Amerika. Tetapi jumlah ini sudah jauh lebih sedikit dibanding masa-masa sebelumnya.

Namun selisih itu diyakini akan semakin ketat seiring pemangkasan anggaran militer Amerika. Banyak pesawat yang akan dipensiun. Bahkan sekitar 500 pesawat Amerika akan dikandangkan untuk menghemat biaya. Sebaliknya, pertumbuhan secara keseluruhan telah terlihat di Asia-Pasifik, Amerika Latin dan wilayah Amerika Utara, serta Rusia dan kelompok Commonwealth of Independent States.

Sedikit pengurangan juga telah terjadi di Afrika, Eropa dan Timur Tengah. Sejumlah pesawat juga memasuki masa pensiun. Pencegat F-4 Phantom Jerman, Mirage F1 Spanyol dan dua pesawat transportasi udara Inggris: Lockheed C-130K dan Vickers VC10 akan menutup masa tugasnya.

Di timur tengah, konflik yang terus terjadi memberi kontribusi signifikan terhadap penurunan pesawat militer di daerah ini. Karena tidak mendapat anggaran signifikan di kawasan Timur Tengah mengalami pengurangan dengan kontraksi hingga 7% kontraksi. Pada 2014 misalnya, Angkatan Udara Suriah diperkirakan mengalami penurunan kekuatan dari 715 unit menjadi hanya 473 saja. Mesir juga demikian. Negara yang mengalami ketidakstabilan pada 2013, termasuk pengusiran militer oleh presiden terpilih Mohamed Morsi menyebabkan kekuatan udara mereka juga turun. Sebagian besar disebabkan penghapusan sejumlah pesawat tua seperti 105 F-6 Shenyang dan F-7 Chengdu.

Peningkatan terjadi di Israel dengan meningkatkan aset angatan udara termasuk pesawat tak berawak. Mereka membutuhkan ini untuk memantau pergerakan militan di wilayah Sinai Mesir. Negara ini juga telah bergabung dalam negara pemesan F-35. Hubungan tidak baik dengan Iran menjadi pemicu Israel untuk terus memperkuat kekuatan udaranya. Israel juga telah menerima Lockheed C-130J pesawat transportasi. Israel juga akan menjadi operator internasional pertama dari Bell Boeing V-22.

Armada Asia Pasifik juga tumbuh 5% dalam satu tahun. Salah satu pendorongnya adalah investasi angkatan bersenjata India. Angkatan Udara negara ini telah memulai dengan penerbangan C-17 dan memperkenalkan 20 Pilatus PC-7 Mk II yang merupakan pesawat latih selama tahun 2013. Sementara angkatan laut India juga telah memperkenalkan tiga Boeing 737-berbasis P-8I untuk patroli maritim pertama dan pesawat anti-kapal selam perang. Indonesia juga mendorong pertumbuhan setelah memperkenalkan dua jenis baru, dengan Grob Pesawat G120TP dan Korea Aerospace Industries T-50 yang telah disampaikan selama September 2013. Yang terakhir perusahaan Surion helikopter utilitas juga telah memasuki layanan di Korea Selatan.

Untuk proyek pengadaan pesawat, Lockheed masih memimpin dengan F-35. Beberapa negara sudah memastikan untuk membeli siluman generasi kelima tersebut. Jepang, Korea, Australia, Kanada sudah bergabung untuk memesan pesawat.

Sementara di Eropa, Eropa juga telah menekan kontrak dengan empat negara pada 2013 lalu. Mereka membuat 12 Thyphoon untuk Oman. Sementara perusahaan mitra BAE Systems juga melanjutkan pengiriman ke Arab Saudi. Tranche 3 Pesawat produksi pertama program ini diterbangkan pada awal Desember menjelang pengiriman jangka dekat untuk Royal Air Force Inggris.
Airbus juga tak mau ketinggalan dengan banyak kontrak pengiriman dari A400M Airbus Military juga telah dimulai, dengan dua contoh di tangan angkatan udara Perancis dan Turki karena menerima pesawat memimpin sebelum akhir tahun. Jerman dan Inggris akan mengikutinya selama 2014. Meski ada kekhawatiran Spanyol akan mengurangi pesanan hanya jadi 14 dari 27 rencana semula.

 Sumber: flightglobal.com

 

 

.