Pentagon Sebut F-35 Mencapai Kemajuan,Tapi….
F-35C

Pentagon Sebut F-35 Mencapai Kemajuan,Tapi….

F35C-02
F-35C

Meski banyak pihak yang mengkritik sebagai sebuah program yang penuh masalah, Lockheed Martin Corp menegaskan saat ini pesawat generasi kelima F-35 telah membuat kemajuan yang mengesankan. Namun lagi-lagi pernyataan itu diikuti bahwa mereka masih membutuhkan banyak kerja untuk mempercepat pengembangan perangkat lunak, meningkatkan kehandalan, menurunkan biaya operasi dan pemeliharaan pesawat tempur tersebut.

Hal tersebut dikatakan Pentagon, Kamis 12 Juni 2014 waktu Amerika. Frank Kendall, Wakil Menteri Pertahanan bidang akuisisi, teknologi dan logistik, mengatakan kepada wartawan Pentagon bahwa saat ini sedang dilakukan serangkaian tindakan, termasuk insentif terkait dengan pembayaran di masa mendatang. Selain itu dilakukan investasi dalam proses perbaikan guna memotong biaya membangun, mengoperasikan dan memelihara pesawat.
Pejabat Angkatan Udara Letnan Jenderal Chris Bogdan mengatakan program tersebut telah menurunkan biaya baik pengopreasian dan perbaikan hingga 9 persen. Angka ini diharapkan terus bisa ditekan hingga angka 30 persen dari perkiraan awal. Sekadar diketahui untk perkiraan awal biaya pemeliharaan pesawat ini mencapai lebih dari 1 triliun dollar Amerika untuk lima dekade.

Kendall, Bogdan dan pejabat AS lainnya berbicara dengan wartawan setelah melakukan pertemuan dua hari dengan para pejabat tinggi perusahaan dan negara-negara yang terlibat dalam program senilai 390 miliar dollar tersebut. Sebuah program paling mahal dalam sejarah Pentagon.

Kendall mengatakan Pentagon juga mulai melihat kemungkinan perjanjian pengadaan multi-tahun, mengingat sejumlah besar jet yang akan dibeli oleh militer AS dan negara-negara lain, yang dapat membantu lebih menurunkan biaya akuisisi.
Lockheed sedang mengembangkan tiga model F-35 bagi militer AS dan delapan negara yang membantu mendanai pembangunan yakni Inggris, Australia, Kanada, Turki, Belanda, Italia, Norwegia, dan Denmark. Israel, Jepang dan Korea Selatan juga telah mengumumkan rencana untuk membeli pesawat perang baru.
Kendall mengatakan Korps Marinir, Angkatan Udara dan Angkatan Laut masih tetap yakin bahwa bisa mengoperasikan pesawat siluman paling cangih ini pada mulai 2015.
Namun dia mengatakan software Blok 3F diperlukan untuk Angkatan Laut F-35 C, yang akan beroperasi dari sebuah kapal induk. Enam bulan kedepan akan dilakukan upaya pengintegrasian software tersebut.

Bogdan mengatakan pihak yang terlibat dalam program ini akan berusaha semaksimal mungkin untuk memperpendek keterlambatan program tersebut. Angkatan Laut dijadwalkan untuk pertama kalinya akan memulai pengujian jet C-modelnya di sebuah kapal induk musim gugur ini.

Sumber: Reuters