“Terakhir kali kami melihat sesuatu yang serupa dua tahun yang lalu pada Fourth of July,” Kapten Angkatan Laut Jeff Davis, juru bicara Norad Rabu 11 Juni 2014.
Davis mengatakan pada Senin 10 Juni sekitar 04:30 waktu Pasifik radar Amerika mendeteksi empat pembom bertenaga turbo-prop mendekati zona pertahanan udara AS di dekat Kepulauan Aleutian barat jauh. Amerika pun menanggapi dengan mengirimkan sepasang F-22 Raptor.
Mengetahui ada dua raptor datang, dua dari pembom berbalik ke barat menuju Rusia Timur Jauh. Pembom diyakini berbasis di pangkalan strategis Rusia dekat Anadyr, Rusia. Sedangkan dua pembom berkemampuan nuklir yang tersisa kemudian terbang tenggara dan sekitar 9:30 memasuki zona pertahanan udara utara AS di lepas pantai California Utara.
Amerika kembali mengirimkan dua F-15 dan mencegat pembom-pembom itu yang akhirnya terbang dalam 50 mil dari pantai sebelum berbalik dan menuju ke barat.
Davis mengatakan pesawat bertindak secara profesional dan pembom tampaknya melakukan misi pelatihan.
“Mereka biasanya melakukan pelatihan penerbangan jarak jauh di musim panas dan itu tidak biasa bagi mereka untuk menjadi lebih aktif selama waktu ini,” katanya. “Kami menilai ini adalah bagian dari pelatihan. Dan mereka tidak masuk wilayah udara teritorial.”
Intersep antara pesawat dua negara akhir-akhir ini makin sering terjadi. Pada 23 April, Su-27 milik Rusia mencegat terbang dekat RC-135 milik Amerika di atas Laut Okhotsk, sebelah utara Jepang. Bahkan Sukhoi dinilai melakukan tindakan sembrono karena terbang terlalu dekat dengan kopkit pesawat Amerika sehingga berisiko tabrakan. Davis mengatakan dalam 10 tahun terakhir, ada tidak kurang dari 50 pembom milik Rusia dicegat di dekat zona pertahanan udara AS.