Amerika melakukan gerakan langka dengan mengirim dua bomber B-2 Spirit ke Eropa. Pesawat canggih dijadwalkan untuk patroli dan misi jarak pendek dengan berbasis di di Fairford, basis Royal Air Force di Inggris. Hanya tiga jam penerbangan dari Rusia.
Pengiriman dua pesawat paling canggih tersebut dinilai sebagai sebuah pesan untuk Rusia terkait tindakannya di Ukraina. Tetapi bukannya keder, Rusia justru membalas dengan menggelar latihan mendadak di Laut Baltik. Padahala di tempat itu Amerika dan sejumlah negara lain juga menggelar Saber Strike. Latihan bersama US Army bersama negara-negara Eropa khususnya tiga negara Baltik: Lithuania, Latvia dan Estonia. Selain itu juga digelar Baltic Operation (BALTOPS) 2014 yang merupakan latihan maritim multinasional tahunan yang diadakan di Baltik diikuti 13 negara.

Pekan sebelumnya Angkatan Udara AS mengerahkan tiga B-52 pembom strategis untuk RAF Fairford, di Inggris juga untuk menghadiri Saber Strike dan Baltops latihan di Baltik. Dengan demikian saat ini banyak aset militer yang terserak di Baltik saat ini. Itulah alasan mengapa Moskow memutuskan untuk melakukan latihan militer mendadak yang menggunakan sejumlah kekuatan dari pesawat tempur, marinir, kapal serbu hingga pembom. Alat-alat tempur itu dikerahkan beberapa masuk ke wilayah Kaliningrad, wilayah yang dengan dengan area yang digunakan NATO menggelar latihan.
B-2 adalah pesawat tempur paling canggih yang pernah digunakan dalam pertempuran oleh AS. Namun pesawat ini selalu melakukan misi jarak jauh dan langsung pulang ke Amerika.(baca: Langka, 2 Bomber Siluman AS Mendarat di Inggris)
Hingga dikirimnya 2 bomber ke Inggris untuk beberapa hari adalah hal yang sangat langka. Angkatan Udara AS mengumumkan pengiriman B-2 dimulai pada hari Senin 10 Juni 2014 tetapi tidak menyinggung soal krisis Ukraina. Namun, Laksamana Cecil Haney, komandan Komando Strategis AS dalam siaran pers yang dikeluarkan USAF mengatakan bahwa misi pelatihan ini menunjukkan kepada para pemimpin bangsa dan sekutu Amerika memiliki banyak pesawat dengan berbagai kemampuan yang bisa digunakan sewaktu-waktu untuk menanggapi berbagai bentuk ancaman.
Dua latihan ini jelas akan meningkatkan ketegangan yang sudah tinggi sejak aneksasi militer Moskow Krimea Ukraina. Mike Conaway, anggota DPR Komite Angkatan Bersenjata Amerika menyebut Rusia memang sengaja melakukan provokasi. “Putin melakukan ini untuk mencoba untuk mengejek Amerika Serikat. “Ini provokasi dan itu tidak perlu. Tapi itu memang begitulah Putin yang selalu ingin menunjukkan kejantanannya,” katanya.
Video latihan Rusia di dekat tempat latihan NATO
Sumber: theaviationist.com dan freebeacon.com
Comments are closed