Sebuah prototipe pesawat generasi kelima Sukhoi T-50 milik Rusia terbakar saat hendak mendarat di sebuah lapangan terbang di luar Moskow, Selasa 10 Juni 2014 malam waktu setempat. Hal ini tentu pukulan berat bagi sebuah proyek prestisius yang sedang dikembangkan negara tersebut.

Tidak ada yang terluka dalam kecelakaan tersebut. Menurut informasi api dan asap keluar dari bagian depan mesin hingga menyebabkan kerusakan di bagian luar pesawat. “Kejadian ini tidak akan mempengaruhi jadwal program uji T-50,” kata rilis, menambahkan bahwa penyelidikan atas penyebab kecelakaan telah diluncurkan.
Dirancang oleh Sukhoi Design Bureau, T-50 sedang dikembangkan sebagai bagian dari program pesawat tempur generasi kelima Rusia . Sebuah istilah yang digunakan untuk kelompok pesawat paling canggih saat ini yang mengusung teknologi siluman. Proyek yang sudah dijalankan dalam beberapa tahun terakhir ini ditujukan untuk menggantikan era Sukhoi 27 dan MiG-29. Uji terbang pertama T-50 berlangsung pada Januari 2010 di Komsomolsk-on-Amur di Timur Rusia, lokasi pabrik pesawat terbesar Rusia.
Rusia berharap bahwa T-50, pesawat tempur pascaSoviet pertama ini dapat digunakan pada tahun 2016 dan mencapai kemampuan yang setidaknya seimbang dengan F-35 dan F-22 milik Amerika.

Pesawat serupa juga sedang dikembangkan oleh China, India, Korea Selatan, dan sejumlah negara lain telah mengumumkan mereka akan mulai mengembangkan pesawat generasi kelima mereka sendiri. Program pengujian untuk T-50 dilakukan Flight Research Institute di Zhukovsky, di luar Moskow, di mana empat pesawat ditempatkan dan dievaluasi untuk aerodinamis mereka, stabilitas dan kontrol karakteristik, kekuatan pesawat, sistem dan sebagainya.

Pejuang generasi kelima seperti F-35 dan T-50 menawarkan kemampuan siluman yang lebih tinggi dibanding pesawat sebelumnya yang termasuk dalam pesawat generasi keempat. Pesawat ini juga memiliki kemampuan manuver lebih serta dibangun dari komposit canggih hingga tidak mampu dideteksi radar lawan.

Sumber: themoscowtimes.com