
Bandara ini berlokasi di Liku Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas Kalbar yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Memiliki elevasi 15 meter di atas permukaan air laut.
Di Bandara ini sudah memiliki runway dengan panjang 750 dan lebar 23 meter. Karena tidak dipakai lagi taxi way ditumbuhi rumput liar.
Di arah utara dari bandara terdapat bukit dengan ketinggian sekitar 300 kaki dengan jarak 20 meter. Sementara di arah barat terdapat bukit setinggi 15 kaki dengan jarak 3 km. Di tempat ini juga sudah ada kantor meteorologi dan geofisika yang masih aktif. Di arah utara juga terdapat tower telepon celular dengan tinggi 40 meter.
Bandara ini peninggalan Belanda dan dibangun pleh Dephankam pada 1960. Tetapi kemudian tidak digunanakan lagi dalam beberapa tahun terakhir.
TNI AU berencana mengaktifkan kembali bandara tersebut menyusul ketegangan dengan Malaysia beberapa waktu sebelumnya. Bandara akan ditingkatkan menjadi tipe C dengan panjang landasan hingga 2.500 meter. Bukan itu saja, di tempat ini juga akan dijadikan pangkalan militer TNI AL dan TNI AU. Terdapat lahan 100 hektar yang akan digunakan untuk penempatan personel dari dua matra tersebut.
Pemerintah RI sempat memprotes pembangunan 3 tiang pancang suar oleh Malaysia di perairan Tanjung Datok, Sambas, Kalbar. Nelayan pun takut untuk melaut pasca pembangunan itu. Akhirnya melalui pertemuan dan pembicaraan kedua negara baru-baru ini, Malaysia menyepakati untuk menghentikan pembangunannya.
Sumber: sambas.go.id
Comments are closed.