Pentagon pada hari Kamis 5 Juni 2014 merilis penilaian tahunan terhadap kekuatan militer China. Dalam laporan setebal 96 halaman tersebut melukiskan gambaran bagaimana negeri Tirai Bambu tersebut telah berupaya untuk terus meningkatkan kemampuan militer mereka di semua matra. Anggaran digenjot fantastis, perkembagan teknologi yang cepat serta pembelian alat tempur yang terus dilakukan. Dan inilah beberapa hal yang ada dalam laporan tersebut.
Angkatan Darat
China adalah meningkatkan lethality dari kekuatan Artileri rudal yang mengembangkan rudal jarak menengah mereka menjadi tidak hanya mengancam Taiwan sebagai target tetapi target regional lain. China juga terus mengembangkan rudal balistik jarak menegah termasuk CSS-5 Mod 5 DF-21D rudal balistik anti-kapal. CSS-5 Mod 5 memberikan Tentara Pembebasan Rakyat China mampu menyerang kapal-kapal besar, termasuk kapal induk yang berposisi di bagian barat Samudera Pasifik. Rudal itu memiliki jangkauan lebih dari 1.500 kilometer dan dipersenjatai dengan hulu ledak bermanuver.
Dalam laporan tersebut juga dinyatakan angkatan darat telah melakukan investasi besar-besaran agar memiliki kemampuan mengerahkan pasukan dengan cepat dalam untuk target jauh.
Angkatan laut
Laporan ini mencatat bahwa pada bulan November kapal induk Liaoning telah mulai melaut dan membuat daya jangkau China makin luas.Tetapi sampai saat ini kapal tersebut masih dalam pelatihan dan kemungkinan paling cepat beroperasi resmi lengkap dengan kemampuan udara pada 2015.
Laporan tersebut tidak secara langsung membahas tentang pembangunan kapal induk baru. Hal ini karena hampir bisa dipastikan kapal induk itu akan bisa beroperasi pada decade depan. Yang disoroti adalah perluasan kemampuan kapal selam China yang terus berkembang. Kapal selam rudal balistik kelas Jin bisa membawa JL-2 rudal dengan daya jangkau diperkiraan 7.400 kilometer yang akan beroperasi pertama pada 2014 ini. China juga tengah membangun kapal selam nuklir tipe 095 namun baru akan beroperasi dekade mendatang. Sementara kapal perusak yang dilengkapi dengan rudal pandu juga menambah kemampuan Angkatan Laut China. Kapal-kapal ini mampu menjangkau wilayah yang luas di luar jangkauan pertahanan udara berbasis pantai.
Angkatan Udara
Angkatan Udara China saat ini sudah menjadi terbesar ketiga setelah Amerika dan Rusia. Mereka terus melakukan modernisasi pada skala belum pernah terjadi dalam sejarah sebelumnya. Dengan cepat China menutup kesenjangan dengan angkatan udara Barat di seluruh spektrum yang luas termasuk pesawat, komando dan kontrol, jammers, peperangan elektronik, dan data link. Meskipun sampai saat ini China masih mengoperasikan pesawat generasi ketiga yang sudah tua tetapi kemungkinan tahun depan pesawat-pesawat itu sudah digantikan dengan kekuatan pesawat generasi keempat.
China juga terus berupaya untuk membeli pesawat tempur Sukhoi 35 Flanker dari Rusia yang dilengkapi dengan sistem radar canggih. Jika pesawat yang dibeli, laporan memperkirakan mereka bisa masuk layanan pada tahun 2016 atau 2018.
Comments are closed