Upacara penyerahan pesawat F-16 di kantor Lockheed Martin Aeronautics adalah hal yang sering dilakukan. Tetapi apa yang terjadi pada Kamis 5 Juni 2014 memiliki makna khusus karena pesawat diberikan kepada Irak. Negara yang dihancurkan oleh Amerika.
Irak akhirnya bisa mendapatkan kiriman gelombang pertama dari 36 F-16IQ Block 52 yang mereka pesan sebanyak tiga unit yang menjadi babak baru pertahanan militer mereka.
Lukman Faily, duta besar Irak untuk Amerika Serikat, mengatakan, F-16 akan memungkinkan angkatan udara Irak membangun kembali kemampuannya untuk bisa melingungi perbatasannya. Irak memang nyaris tidak memiliki angkatan udara sejak invasi pimpinan AS pada 2003 yang berhasil menggulingkan Saddam Hussein.
Faili mengatakan Irak adalah negara besar dengan panjang perbatasan lebih dari 3.600. ”Dan kami perlu menjaga perbatasan tersebut. Kami sebagai sebuah negara tidak memiliki kemampuan itu sebelumnya,” kata Faily.
Pengiriman pertama ke Irak ini juga sekaligus menandai peringatan 40 tahun penerbangan pertama dari F-16. Lebih dari 4.500 dari jet tempur telah diproduksi untuk 28 negara.
Irak pertama kali mengumumkan niatnya untuk membeli 18 F-16 pada tahun 2011, dan diikuti dengan urutan kedua untuk 18 unit pada 2013 dengan nilai kontrak mencapai US$ 1,9 miliar.
Sebenarnya Lockheed telah mulai membatasi produksi F-16 dalam beberapa tahun terakhir dan lebih fokus untuk pengembangan F-35 Joint Striker Fighter. Tetapi ternyata berbagai pesanan F-16 terus datang hingga mau tidak mau program ini harus dipertahankan dengan mempertahankan 400 dan 450 karyawan tetap bekerja pada program pembangunan pesawat ini.
Orlando Carvalho, wakil presiden eksekutif Lockheed Martin Aeronautics, memberi penghormatan kepada sejarah dan budaya Irak sebagai tempat lahir peradaban dalam menyambut bangsa sebagai F-16 pelanggan.
Selain memasan 36 F-16, Baghdad juga telah menandatangani kontrak militer dengan Rusia dan Republik Ceko untuk menambah kekuatan pertahanan udara mereka sampai 2020. Selain itu Irak juga berencana untuk membeli helikopter Boeing Co Apache dan senjata lainnya dari pemerintah AS.
Irak sedang menyelesaikan pekerjaan di pangkalan udara di Balad yang akan digunakan sebagai rumah jet baru mereka. Beberapa pilot Irak telah dilatih untuk menerbangkan pesawat baru, dan sebagian lain sedang dalam pelatihan.