
Angkatan Udara Amerika Serikat berencana mengkonversi F-16 yang sudah tua menjadi pesawat dengan kemampuan drone penuh dalam program yang disebut dengan QF-16 Air Superiority Target (AST) yang sudah dimulai sejak 2013 lalu.
Drone AST ini digunakan dalam Weapon System Evaluation Programs (WSEP) untuk melakukan peningkatan kemampuan tempur udara ke udraa. QF-16 akan menggantikan arus QF-4 drone dan diharapkan sudah bisa dioperasionalkan pada 2015.
F-16 yang tiba di fasilitas Boeing dibongkar untuk menghilangkan berbagai komponen yang dianggap tidak perlu termasuk enam laras meriam Vulcan caliber 20mm dan radar APG-66/68. Karena USAF mensyaratkan bahwa QF-16 bisa terbang dalam dua mode yakni berawak dan tak berawak maka Boeing juga akan memodifikasi sistem kontrol penerbangan bekerja sama dengan BAE, produsen peralatan asli untuk sistem kontrol penerbangan F-16. Saat ini pesawat tersebut sudah beberapa kali melakukan uji terbang.
SPESIFIKASI
QF-16 Air Superiority Target (AST) | |
Role | Full-scale target drone |
National origin | United States |
Primary users | USAF, US Navy |
Manufacturer | Boeing |
First flight | 19 September 2013 |
Introduction | 18 November 2014 |
Status | Under Development |
Number built | 126 (proposed) |
Program cost | $70 million |
Unit cost | Unknown |
Length | 49 ft 5 in (15.1 m) |
Wingspan | 31 ft 0 in (9.45 m) |
Height | 16 ft 8 in (5.08 m) |
Wing area | |
Empty weight | 18,900 lb (8,570 kg) |
Maximum payload | |
Maximum takeoff weight | 42,300 lb (19,200 kg) |
Powerplant | General Electric F110-GE-100 engine |
Fuel | |
Maximum speed | Mach 1.47 or 1,119mph/1,800km/ |
Ferry range | |
Combat radius | 295 nmi (546 km) |
Service ceiling | 40,000ft |
Rate of climb | |
Thrust/weight | 28,600 lbf (127 kN) |
Guns | Removed |
Air to ground loadout | |
Hardpoints | Removed |
sumber:.defenceaviation.com