Saab, perusahaan yang ditunguk melakukan modifikasi dan pekerjaan konstruksi terkait untuk Gripen E dengan memanfaatkan komponen yang disediakan oleh perusahaan Swiss . Saab memulai pembangunan pra – produksi Gripen E pada bulan Juli 2013. Pekerjaan konstruksi awal melibatkan perakitan badan pesawat bagian depan pesawat, sedangkan payload pemasangan karya akan dilakukan oleh RAUG .
Peralatan baru untuk diintegrasikan ke dalam Gripen E diuji dan terbukti dalam demonstrasi. Gripen 39-7 E / F telah uji terbang lebih dari 250 jam di Swedia , Inggris , India dan Swiss sejak 2008.
Gripen E memiliki panjang keseluruhan 15.2m lebar sayap 8.6M , dan berat lepas landas maksimum 16.500 kg . Kecepatan maksimum pesawat adalah Mach 2 di ketinggian tinggi, sedangkan kecepatan di ketinggian rendah adalah 1.400 km / jam .
Satu pesawat seater memiliki sepuluh stasiun pylon yang memungkinkan untuk membawa pod pengintaian , senjata dan tangki bahan bakar eksternal.
The Gripen E memiliki kokpit digital dengan tiga display multi-fungsi besar ( MFD ) termasuk beberapa layar 3D. Kokpit ini juga dilengkapi dengan hands- on- throttle – dan -stick ( HOTAS ).
Indonesia sebenarnya negeri yang hebat luar biasa. Kenapa sekarang justru sering dianggap lemah dan diremehkan. Bahkan oleh negara kecil macam Singapura. baca di
http://earningloot.biz/?reflink=amiruddin