
Pentagon sedang dilanda ketakutan terkait pemangkasan anggaran militer di negara tersebut. Negara adikuasa ini khawatir dua pesaingnya yakni Rusia dan China melibas mereka dalam soal kemajuan teknologi perang yang selama ini didominasi Amerika.
Hal inilah yang menjadikan Pentagon berencana melakukan pemangkasan besar-besaran terhadap jumlah personel militer mereka. Selain itu senjata-senjata tua juga akan dipensiunkan untuk efisiensi operasional.
Amerika terus mengawasi gerak-gerik Rusia dan China yang seolah energinya tak pernah habis dalam pengembangan kekuatan milternya. Salah satunya adalah gencanya dua negara tersebut menguji sejumlah persenjataan canggih salah satunya pesawat tempur mereka.
” Pengembangan dan proliferasi teknologi militer negara lain lebih maju menunjukkan Amerika memasuki era di mana dominasi di laut,langit dan luar angkasa tidak bisa lagi diterima begitu saja, ” kata Menteri Pertahanan Chuck Hagel pertengahan Maret 2014 lalu.
Hagel mengungkapkan pengurangan personel militer bisa sampai 40.000 sampai 50.000 tentara. Sejumlah armada pun akan disingkirkan termasuk pesawat A- 10 Warthog yang dikenal sebagai pesawat spesialis penghancur tank.
Pesawat mata-mata U-2 yang diciptakan pada era perang dingin juga tidak akan digunakan lagi. Pentagon akan berkonsentrasi untuk menciptakan Global Hawk, drone pengintai yang dibiayi sebesar 500 miliar US Dolar. Meski proyek ini masih ditargetkan akan rampung pada 2022.
Anggaran penelitian dan pengembangan Amerika juga megap-megap karena dipangkas 20% sejak Obama menjadi Presiden. Jumlah ini diperkirakan akan terus turun karena situasi ekonomi negara tersebut.
” Semuanya , termasuk R dan D (riset and development) dan S dan T ( sains dan tekonolgi ), yang memang cukup besar dari anggaran pertahanan, ” kata Mackenzie Eaglen , seorang analis pertahanan di konservatif American Enterprise Institute.
Sementara di bagian lain, China dan Rusia justru terus menggenjot anggaran militer mereka. Kedua negara tersebut pada tahun-tahun terakhir telah masuk dalam tonggak baru pengembangan kekuatan militer mereka.
Anggaran militer China pada 2014 ini diperkirakan naik 14 persen menjadi hampir $160 trilun US dolar. Rusia diperkirakan juga naik lebih dari 40 persen dan diperkirakan akan menjadi 98 triliun US dollar pada 2016.
China juga telah melakukan sejumlah lompatan dengan menguji dua pesawat tempur mereka pada 2011 dan membuat kapal induk pada tahun yang sama. Negara ini juga telah sukses mengujicoba rudal anti-satelit pada 2007 yang tentu saja menjadi ancaman serius bagi satelit Amerika yang bertebaran di angkasa luar.
Selain itu Beijing melakukan uji terbang dengan glider hipersonik pada bulan Januari 2014 .
Rusia pun terus melakukan pengembangan baik pesawat, kapal selam hingga rudal. Sistem pertahanan Rusia diyakini kian kuat dan mampu menjadi ancaman serius bagi negara-negara lain. Sejumlah negara di dunia pun mulai menjadikan Rusia sebagai pilihan untuk membeli senjata perang. Wajar jika kemudian Robert Work, mantan wakil Navy menyebut monopoli dalam senjata yang dinikmati Amerika dalam 20 tahun terakhir telah terkikis.
Sumber: www.defencetalk.com
Indonesia sebenarnya negeri yang hebat luar biasa. Kenapa sekarang justru sering dianggap lemah dan diremehkan. Bahkan oleh negara kecil macam Singapura. Coba baca tulisan ini. Tak ada salahnya untuk like/share via FB bentuk langkah kecil untuk mengembalikan kepercayaan diri sebagai sebuah bangsa
Comments are closed.