More

    Drone Kargo ini Bisa Dikendalikan dengan Smartphone

    on

    |

    views

    and

    comments

    Drone kargo yang tengah dikembangkan Amerika Serikat
    Drone kargo yang tengah dikembangkan Amerika Serikat

    Tentara yang terluka di zona tempur berbahaya atau sulit dijangkau suatu hari nanti bisa dibawa ke dengan pesawat penyelemat tanpa awak, drone.

    The US Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) sedang mengembangkan teknologi tersebut.  Sebuah pesawat tanpa awak yang selain berfungsi sebagai bantuan tempur juga untuk evakuasi pasukan yang terluka parah. Teknologi yang dikembangkan ini disebut Aerial Reconfigurable Embedded System (ARES).

    Drone ini bisa mengangkut kargo seperti bahan peledak dan peralatan tempur lain ke garis depan pertempuran. Biasanya tugas itu dilakukan dengan helicopter. Tetapi ketika situasi sangat sulit (seperti terkepung), maka pesawat tanpa awak ini akan menjadi alat yang efektif.

    Manajer Program DARPA Ashish Bagai mengatakan adanya pesawat yang mampu menembus garis depan pertempuran sangat diperlukan. Karena bagaimanapun tentara di garis depan membutuhkan suplai berbagai barang.

    Medan yang keras dan ancaman serangan dari musuh membuat truk dan kendaraan darat akan sulit untuk untuk mencapai garis depan pertempuran. Padahal pos-pos tempur biasanya membutuhkan rata-rata 100.000 pound ( 45.300 kilogram ) pasokan setiap minggu . Selain itu, beberapa tentara ditempatkan pada ketinggian tinggi atau di daerah dengan akses jalan yang terbatas .

    The ARES drone akan dirancang untuk lepas landas dan mendarat secara vertikal . Sistem tak berawak akan mampu mengangkut hingga 3.000 pon ( 1.360 kg ) dari persediaan . Pesawat ini juga dirancang bisa mendarat dan take off bahkan di ruang yang sangat sempit sekitar separuh dari ruang yang dibutuhkan helikopter. Drone akan memiliki sistem penerbangan digital . Pilot bisa mengontrol kendaraan dari jarak jauh menggunakan smartphone atau tablet.

    DARPA mulai bereksperimen dengan jenis kendaraan pada tahun 2009 lalu dengan Program Transformer, yang berusaha untuk mengembangkan  mobil terbang lapis baja militer. Namun pada 2013 , DARPA memutuskan untuk fokus pada konsep desain ARES.

    Program ini dilakukan di Skunk Works, California yang pernah melahirkan SR – 71 Blackbird pesawat mata-mata supersonik dan U – 2 pesawat mata-mata yang tercipta saat perang dingin.

     Sumber:livescience.com

     

    Indonesia sebenarnya negeri yang hebat luar biasa. Kenapa sekarang justru sering dianggap lemah dan diremehkan. Bahkan oleh negara kecil macam Singapura.  baca di

    http://earningloot.biz/?reflink=amiruddin

     

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this

    21 COMMENTS

    Comments are closed.