Site icon

Soal Ekspor Senjata, China Geser Prancis, India Pengimpor Terbesar

Image
J-15, pesawat tempur produksi China

Teknologi perang China benar-benar tak bisa dibendung. Negara ini bahkan telah berada di urutan keempat sebagai eksportir senjata di dunia. Negeri Tirai Bambu ini menggeser Prancis yang turun di peringkat kelima.

Menurut Stockholm International Peace Research Institute ( SIPRI ) sebuah lembaga riset perdamaian yang berbasis di Swedia disebutkan  Jerman tetap di tempat ketiga, sementara AS terus di peringkat pertama. Di atas Rusia yang ada di nomor dua.

Dalam pernyataan SIPRI yang dikeluarkan 17 Maret 2014, China, menurut lembaga itu menguasai 6 persen penjualan senjata di dunia. Amerika  29 persen, Rusia 20 persen Jerman 7 persen. Lima negara tertinggi ini menyumbang sedikitnya 74 persen dari total ekspor senjata di periode tersebut.

Lalu negara mana yang menjadi pembeli terbesar? India sejauh ini tetap menjadi negara tersebut. Hal ini dilakukan India untuk menyaingi kekuatan negara-negara tertangga seperti China dan Pakistan. Sepertinya India melihat majunya militer China sebagai sesuatu yang tidak bisa dibiarkan dan harus diimbangi.

Pada 2009-2013, Rusia menjadi pemasok utama senjata di India yakni sektiar 75 persen dari impor India. Tapi India juga merupakan pelanggan terbesar untuk senjata AS pada 2013 sebagai upaya untuk melakukan diversifikasi senjata. Amerika menyumbang sedikitnya 7 persen dari pembelian India pada periode 2009-2013.

Di Afrika Aljazair, Maroko dan Sudan menjadi negara yang paling gemar membeli senjata. Impor senjata ke benua naik 53 persen pada 2009-2013 dibandingkan dengan 2004-2008.

Sedang di Eropa Inggris menjadi negara pengimpor terbesar, diikuti oleh Azerbaijan dan Yunani . Tapi secara keseluruhan ekspor ke Eropa turun sebesar 25 persen dibandingkan dengan 2004-2008.

 

Indonesia sebenarnya negeri yang hebat luar biasa. Kenapa sekarang justru sering dianggap lemah dan diremehkan. Bahkan oleh negara kecil macam Singapura. Coba baca tulisan ini. Tak ada salahnya untuk like/share via FB bentuk langkah kecil untuk mengembalikan kepercayaan diri sebagai sebuah bangsa

http://writing-contest.bisnis.com/artikel/read/20140401/372/213241/maaf-indonesia-tak-butuh-presiden-direktur

Exit mobile version