Idealis atau Goblok?

Saya baru saja mengganti status BBM dengan kalimat “idenfitikasi-analisa-solusi-Insya Allah. Sesaat kemudian masuk BBM teman. “Satu lagi, Aksi!!!”. Aku tersenyum dengan BBM itu dan menjawabnya “Hehehehe…aksinya nunggu kalau ada dit”. Dijawab lagi sama dia “Dari dulu masalahnya ituuuuuuuu saja”

Jadilah perbincangan jarak jauh itu berkisar soal duit. Sesuatu yang semakin membuat muak saja dari hari ke hari. Ingin dihindari urusan dengan duit tetapi susah benar. Karena sistem telah memaksa semua orang harus menuhankan barang itu. Semakin sengsara, ketika duit seolah-olah hanya berkutat di sekitar orang-orang tertentu saja. Duit hanya bisa dicari dengan mudah dengan duit. Dengan kemampuan fisik dan otak, duit seolah hanya tersedot sedikit saja. Duit tak tertarik dengan orang pintar dan pekerja keras.

“Ayo kita jadi abal-abal saja,” kata teman itu masih lewat BBM-nya. Tidak usah dijelaskan saya sudah paham dengan kata abal-abal. Meski di kalangan wartawan di Jogja, kata itu tidak lazim digunakan. Abal-abal adalah istilah untuk wartawan yang bermain di luar profesi mereka. Dengan menggunakan label “jurnalis” mereka mencari duit, seperti proyek dan sebagainya.

“Ayo, tapi caranya bagaimana?” Seumur hidup menjadi wartawan saya tidak pernah meminta proye kepada pejabat. Yaaa,, jujur pula menerima amplop pernah. Jumlahnya tidak usah disebut karena hanya memalukan saja. Bahkan aku punya dua kakak yang sebenarnya berposisi sangat memungkinkan untuk memberi proyek. Tetapi sampai detik ini tak pernah satupun proyek aku minta.

“Kita ini idealis atau goblok sebenarnya?” akhirnya saya bertanya ke teman itu.

“Kayaknya lebih banyak gobloknya dehhhh,” jawabnya. Dan aku pun tertawa.

Ini bukan sebuah tulisan yang berarti. Hanya tulisan pada siang hari ketika ada sedikit waktu senggang. Kadang tidak jelas di mana posisi idealisme itu sekarang ini. Mungkin ketika sistem sudah memaksa orang memberhalakan uang, idealisme memang identik dengan kegoblokan. Guoblok seguoblok-gobloknya. Tidak tahu juga. Selamat siang….

3 Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Comments are closed