Hampir setahun sebelum Hornet memasuki layanan Rusia mendirikan SBTF(Shore Based Test Facility) mereka di Krimea yang umumnya dikenal sebagai Nitka.
Mereka menggunakan 3 prototipe Su-27 dan Su-27 yang sudah produksi untuk uji coba di fasilitas itu sampai prototip T-10K (sebutan untuk Su-27k) tersedia. Sebanyak sembilan prototipe T-10K dibangun untuk uji coba.
Uji kemudian menggunana kapal Tbilisi baru. Uji coba masih sebatas melakukan touch and go. Kedua prototipe T-10K kemudian berhasil melakukan pendaratan pertama di kapal oada 1 November 1989 bersama dengan pendaratan malam pertama beberapa hari kemudian.
Pilot uji tak lain adalah Viktor Pugachov, penemu Pugachov Cobra. Flanker angkatan laut resmi memasuki layanan baru pada tahun 1998 karena masalah ekonomi yang dihadapi oleh Federasi Rusia yang baru dibentuk.

Seperti semua pesawat tempur berbasis kapal induk, kebutuhan untuk pelatih yang berdedikasi sangat dibutuhkan.
Pilot merasa sulit untuk berlatih langsung pada rolling, pitching dan yawing di dek setelah menghabiskan sebagian besar waktu mereka di darat.
Hal ini menyebabkan munculnya pengembangan Su-27KUB atau Su-33UB yang merupakan pesawat dua kursi untuk latihan.
Untuk Su-33UB memiliki dua kursi yang berdampingan, berbeda dengan pesawat tempur umumnya yang tandem. Hal ini untuk meningkatkan komunikasi awak dan visibilitas yang keduanya penting untuk operasi kapal induk.
Terbang pertama kalinya pada tahun 1999 tetapi Su-33UB setelah itu jaranga terliha. Rusia memilih menggunakan Su-25UTG untuk peran pelatihan pilot iniini.

Su-33 adalah salah satu mesin terbang terbaik. Didukung oleh mesin AL-31F3, pesawat tempur ini memiliki kemampuan mengesankan.
Pesawat ini dirancang untuk menjadi pesawat tempur superioritas udara dengan kemampuan terbatas pada anti-kapal permukaan.
Pesawat ini bisa membawa rudal anti kapal supersonik Moskit bersama dengan Kh-31. Selain itu persenjataan telah cukup terbatas untuk membawa peluru kendali udara ke udara seperti R-27, R-60 dan R-73. Pesawat ini bisa membawa 6,5 ton senjata pada 12 cantelan.
Centelan di bawah pesawat dapat digunakan untuk tangki bahan bakar eksternal. Tetapi pod ini jarang digunakan karena kemampuan mengesankan yang ditawarkan oleh keluarga Flanker.
Pesawat masih mempertahankan pod IRST OLS-27 dan radar N001. Namun ski jump mau tidak mau mengurangi playload pesawat dan rentang terbang/ Dalam kasus ini Flanker hanya mampu membawa playload 2,5 ton yang akan diterjemahkan ke dalam 4 rudal R-77 dan 6 rudal R-73.
Rudal jarak pendek yang yang cukup baik untuk misi pertahanan udara. Senjata-senjata itu ditambah dengan kemampuan rentang terbang yang mengesankan menjadikan anda akan mendapat kemampuan tempur tangguh dari Flanker.