1.Ukraina
Ukraina adalah salah satu negara dalam daftar ini yang secara de facto telah terlibat perang dengan Rusia yang mendukung kelompok sparatis. Meski sejauh ini orang Rusia yang ikut bertempur masih dalam status ‘sukarelawan’, jenderal Ukraina khawatir tentang kemungkinan adanya serangan darat dan udara secara besar-besaran oleh Rusia.
Untuk mempersiapkan, mereka menggali parit dan memperkuat pertahanan tetap seperti perangkap tank, dan bunker.
Mereka juga telah berlatih manuver pertahanan udara mobile dan unit lainnya. Akhirnya, Ukraina berencana ekspansi besar-besaran pada angkatan lautnya untuk mengganti beberapa kapal yang diambil alih Rusia pasca aneksasi Crimea 2014.
2.Estonia
Estonia hanya memiliki 6.000 tentara dan berdasarkan analis RAND Corporations akan dibanjiri dengan kekuatan Rusia dalam beberapa hari. Tetapi Estonia bertekat akan menjadikan Rusia menyesal jika berani melakukan hal itu.
Negara ini telah menyiapkan strategi untuk melakukan perang gerilya dan mendorong warga untuk menyiapkan senjata di rumah mereka. Warga juga dilatih untuk melakukan perang gerila termasuk , latihan penggelapan, identifikasi tanaman, dan lain-lain yang menguji keterampilan yang berguna untuk kekuatan pemberontak. Lebih dari 25.000 warga Estonia telah bergabung dengan latihan yang digelar mingguan.
3.Latvia
Seperti Estonia, Latvia telah memberi pelatihan kepada warga mereka untuk melawn invansi Rusia. Mereka menyiapkan rencana untuk memungkinkan anggota “penjaga rumah” untuk memiliki senjata dan perangkat penglihatan malam di rumah mereka.
Seperti kebanyakan anggota NATO, mereka juga berusaha untuk mendapatkan lebih banyak pasukan NATO di wilayah mereka untuk menghalangi agresi Rusia. Inggris sudah mengirim tentara untuk latihan, dan Denmark serta Prancis juga telah berjanji untuk mengirimkan pasukan mereka.