Kebangkitan Militer Rusia, Apa Kunci Suksesnya?
Su-30SM / Sputnik

Kebangkitan Militer Rusia, Apa Kunci Suksesnya?

Sputnik
Sputnik

Rencana modernisasi, yang tetap bekerja mencapai kemajuan, akan diuji oleh krisis ekonomi yang sedang berlangsung. Anggaran kementerian pertahanan untuk 2016 dipotong lima persen,  dan kerusuhan sosial baru jadi akan lebih menantang kemampuan Rusia untuk secara konsisten menghabiskan 4,5 persen dari PDB-nya pada pertahanan, seperti yang terjadi selama dua tahun sebelumnya.

Intervensi Suriah juga telah menambah pengeluaran. Krisis cenderung mempengaruhi perkembangan dan akuisisi platform senjata baru.  Dan ini terlihat pada sejumlah proyek unggulan seperti bomber PAK DA, pesawat angkut PAK TA, kereta api ICBM Barguzin, rudal hipersonik dan kapal induk yang telah mundur beberapa tahun.

Sistem senjata lainnya telah mengalami pemotongan besar-besaran dalam jumah pesanan. Akibatnya, inovasi dalam kompleks industri militer  yang diharapkan menjadi titik tumpu membangun kembali basis industri Rusia, kemungkinan akan berhenti berkembang atau setidaknya melambat.

Sementara itu, intervensi Suriah telah menyoroti kesenjangan yang signifikan dalam teknologi Rusia yang ada. Beberapa termasuk drone tempur dan pod penargetan, dan sejumlah amunisi presisi dipandu.

Hubungan memburuk dengan Ukraina juga telah memaksa Rusia menemukan kembali roda teknologi turbin gas. Selain itu, sejumlah inovasi teknologi yang telah diperkenalkan Rusia di Suriah, yaitu rudal jelajah, benar-benar dikembangkan oleh ‘Barat’ di tahun 1990-an.

Dan mayoritas platform senjata terus menjadi teknologi turunan Soviet.  Hal ini menunjukkan sinyal Rusia akan melakukan lakukan upaya mencapai paritas senjata konvensional. Akibatnya,  senjata nuklir Rusia kemungkinan akan terus meningkat di masa mendatang.

Namun demikian, mengingat ketahanan sejarah Rusia dalam menghadapi kesulitan, seseorang tidak bisa mengesampingkan rencana modernisasi dijalankan. Ide Rusia dianggap sebagai kekuatan besar oleh warganya bergandengan tangan dengan persenjataan militer yang kuat. Ini akan menjadi daya dorong yang kuat.

Intervensi Suriah Rusia menunjukkan, teknologi canggih kemungkinan untuk secara bertahap muncul sementara sistem yang tersedia ditingkatkan. Menteri Pertahanan Sergei Shoigu telah menunjukkan bahwa Angkatan Aerospace Rusia, Angkatan Laut dan unit lapis baja telah mencapai serviceability dari 63, 76 dan 94 persen.

Secara keseluruhan, kemampuan Rusia tampaknya memiliki kualitatif dan kuantitatif yang meningkat. Upgrade sistem menunjukkan ketahanan mereka, pergeseran doktrin dalam mobilitas dan platform baru telah membantu daya proyek Rusia dengan cara yang sulit untuk dibayangkan beberapa tahun yang lalu.

Next: Militer dan Kebijakan Luar Negeri Rusia