Saat ini Luftwaffe Jerman memiliki tiga drone Heron 1 buatan Israel yang beroperasi dari Pangkalan Mazar-e-Sharif di Afghanistan utara sejak musim gugur 2010 serta drone Luna yang beroperasi dari Gao di Mali dalam mendukung misi penjaga perdamaian PBB.
Drone yang beroperasi di Afghanistan disewa dari Israel melalui Airbus dengan kontraktor Airbus melakukan take-off dan pendaratan.
Pada November 2015, drone Heron Jerman di Afghanistan telah menyelesaikan lebih dari 25.000 jam terbang dalam mendukung Pasukan Keamanan Jerman dan Afghanistan.
Jerman pada bulan ini (Juli 2016) mengerahkan drone Luna ke Mali sebagai bagian dari kontribusinya terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB. Ini adalah untuk menggantikan drone yang lebih kecil Scan Eagle yang dioperasikan oleh Belanda ketika mereka berada dalam misi yang sama. Jerman telah mengumumkan bahwa mereka akan mengerahkan dua pesawat Heron buatan Israel untuk operasi di Mali tetapi ini tidak mungkin terjadi sebelum November 2016.
Pada Januari 2016 Jerman mengumumkan bahwa mulai 2018 mereka akan menyewa antara 3 sampai 5 yang drone Heron TP yang lebih besar dari Israel dengan kontrak senilai US$ 650 juta untuk menjembatani kesenjangan sampai drone tempur baru Eropa masuk layanan pada tahun 2025.
Namun penggunaan drone bersenjata telah sangat kontroversial di Jerman, dengan kekhawatiran tentang pembelian sistem seperti ditulis ke dalam perjanjian Koalisi Jerman ditandatangani pada tahun 2013. Ada juga ketidaksetujuan besar atas pangkalan AS di Ramstein yang secara rutin digunakan sebagai basis drone tempur untuk berbagai misi pembunuhan.