Masalah lain adalah bahwa sementara Angkatan Udara Rusia menerima pesawat baru dengan radar dan suite peperangan elektronik yang sangat baik, Angkatan Udara Rusia masih lemah dalam pod elektro-optik / penargetan inframerah yang belum sebanding dengan Sniper milik Angkatan Udara AS atau pod ATFLIR US Navy.
Selain itu, senjata presisi dipandu yang bisa sebanding dengan Joint Direct Attack Munition masih relatif langka di gudang Rusia dan hal ini ditunjukkan dalam misi tempur di Suriah.
Tetapi Rusia menyadari kekurangan-kekurangan ini dan bekerja memperbaikinya. Pod penargetan baru telah mendekati produksi.
Secara efektif, Angkatan Udara Rusia saat ini memanfaatkan investasi teknologi akhir -era Soviet.
Selain itu, operasi Suriah menunjukkan bahwa pasukan Rusia telah mencapai tingkat kemahiran di mana mereka dapat mempertahankan sorti dari basis jauh dari rumah. Angkatan Udara Rusia kemungkinan akan terus menggabungkan pelajaran dari Suriah dan terus meningkatkan seiring waktu. Jadi, meski tidak sebesar pendahulunya Soviet,
Angkatan Udara Rusia saat ini dalam beberapa hal lebih mampu dengan awak yang lebih terlatih dan memiliki banyak teknologi yang ditingkatkan.