DIKEPUNG RAKYAT

Salah satu pesawat cukiu mengalami kecelakaan pada saat penerbangan dari Yogyakarta menuju Malang pada saat melakukan pendaratan darurat di Sundeng Pacitan. Waktu itu pesawat yang diterbangkan oleh Opsir Udara II Soejono dengan seorang teknisi Oemar Slamet. Ketika pendaratan darurat, masyarakat setempat mengepung pesawat tersebut dan hampir terjadi salah pengertian sehingga penerbangnya hampir terbunuh, karena belum tahu kalau pesawat tersebut adalah milik bangsa Indonesia dan mereka memperkirakan pesawat tersebut pesawat musuh.
Pada tanggal 14 September 1945, pesawat Cukiu mendarat di Kediri (Nirbojo) yang diterbangkan oleh Opsir Udara II Patah. Pada tanggal 1 April 1946, dilaksanakan penerbangan solo oleh Abd. Saleh, Mantiri, Soenarjo. Penerbangan itu merupakan permulaan latihan dengan pesawat Tjukiu.
Di samping latihan terbang hal itu sekaligus mengemban tugas negara, pada tanggal 23 April 1946 tiga buah pesawat Cukiu yaitu TK-04, TK-05 dan TK-06 tinggal landas dari Maguwo menuju Lapangan Udara Kemayoran Jakarta. Penerbangan tiga cukiu tersebut dalam rangka membawa rombongan Kasau Komodor Udara Suryadi Suryadarma dan Mayor Jenderal Sudibyo untuk melaksanakan perundingn dengan Sekutu tentang pemulangan RAPWI (Repatriation Allied Prisoners of War and Internees). Jarak dari Maguwo ke Kemayoran ditempuh dalam waktu kurang dari 105 menit.
Sehari kemudian (24 April 1946) setelah perundingan selesai dua pesawat Cukiu berhasil mengudara dengan tujuan yang berbeda. Cukiu dengan registrasi TK 06 diterbangkan oleh Opsir Udara II Iswahjudi dan Opsir Udara II A. Rasjid bertolak dari Pangkalan Udara Kemayoran menuju Gorda Banten mengantarkan Kepala Staf Angkatan Udara Laksamana Udara Surjadi Suryadarma. Penerbangan itu ditempuh dalam waktu 20 menit. Setelah menginap semalam, esok harinya pesawat cukiu kembali mengudara meninggalkan Gorda menuju ke Selat Sunda melintas ke Teluk Betung selanjutnya ke Branti (Sumsel). Karena keadaan yang tidak mengijinkan mereka tidak dapat mendarat di lapangan terbang Branti dan harus kembali ke Banten. Mereka terbang 2 jam 15 menit terus menerus.
Cukiu TK-05 mengudara menuju Kalijati terus ke Yogyakarta dengan Komodor Muda Udara Agustinus Adisutjipto sebagai penerbangnya. Misi mengantarkan Mayjen Sudibyo. Sedangkan Cukiu TK 04 rusak tinggal di Kemayoran. Crew Opsir Udara II Imam Suwongso dan Opsir Muda Udara II Kaswan Sumohardjono ditangkap Belanda di Jatinegara.
Pada tanggal 21-26 Mei 1946, dilakukan penerbangan formasi yang terdiri atas 4 pesawat ke Jawa Barat, Sumatera dan Madura. Dua pesawat ke Serang dengan penerbang Husein Sastranegara dan Santoso. Satu pesawat terbang melalui Malang dengan Opsir Udara Sunarjo dan Soeparman. Pesawat keempat dengan penerbang Opsir Udara Soejono beserta Komodor Muda Udara Halim Perdanakusuma.