Rusia Beri Sinyal Perbaiki Hubungan dengan Turki, Apa Alasannya?

Rusia Beri Sinyal Perbaiki Hubungan dengan Turki, Apa Alasannya?

TURKI PEGANG KUNCI

erdogan putin

Sederhananya ini terkait dengan pembicaraan damai Suriah berlangsung di Jenewa. Rusia melihat bahwa Ankara telah menjadi kebutuhan praktis yang tidak dapat dihindari untuk diplomasi Rusia untuk terus memegang kemudi proses perdamaian Suriah, karena suka atau tidak suka harus diakui Turki adalah pemain kunci dengan kemampuan nyata untuk mempengaruhi situasi di Suriah.

Pada prinsipnya, Rusia telah memberlakukan ‘zona larangan terbang’ di Suriah namun laporan terus muncul bahwa Turki tetap terus memasok kelompok garis keras di Suriah dengan senjata dan pejuang. Beberapa laporan Iran mengklain Negara Islam menggunakan senjata merek baru yang diproduksi pada tahun 2016 yang bersumber dari Turki.

Namun, Ankara juga harus mulai berpikir ulang. Serangan teroris yang mengerikan di Ankara dan Istanbul beberapa waktu terakhir akan menjadikan Ankara berpikir keras untuk mempertimbangkan sikapnya. Bisa jadi Ankara akan memilih untuk mendukung Rezim Assad atau setidaknya tidak lagi mengejar untuk menggulingkan rezim Suriah.

Direbutnya kota kuno Palmyra dari tangan ISIS, yang sudah dekat, akan menjadi pendorong semangat besar bagi rezim Suriah. Pasukan pemerintah telah mengepung Aleppo dan memotong sebagian besar rute pasokan dari Turki. Mereka diharapkan memiliki celah untuk membebaskan Raqqa yang menjadi ‘modal utama’ ISIS. Pada titik ini, jelas, prioritas berubah untuk Moskow dan Ankara.

Moskow menerima dua tamu penting pada hari Rabu lalu  yakni Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier dan Menteri Luar Negeri AS John Kerry. Kedua negarawan Barat juga memiliki alasan yang kuat untuk mendesak Kremlin segera menyambung lagi hubunganya dengan Erdogan.

Untuk Jerman, Turki adalah lawan yang sangat penting saat ini pada masalah pengungsi Suriah. Bagi AS, Turki adalah sekutu kunci NATO.

Namun, dari sudut pandang Turki, isu yang paling penting hari ini adalah hubungan Rusia dengan Kurdi Suriah. Laporan menunjukkan bahwa Rusia telah membantu orang-orang Kurdi Suriah dalam operasi militer mereka untuk merebut daerah di Suriah utara yang berbatasan Turki. Rusia juga telah riuh menganjurkan dimasukkannya Kurdi di meja perdamaian Suriah. Sementara jelas Kurdi Suriah di mata Ankara adalah teroris.

Wakil menteri luar negeri Rusia dan utusan presiden di Timur Tengah Mikhail Bogdanov menyatakan di Moskow “Tugas kita adalah untuk membantu Kurdi, untuk menemukan kesamaan, pendekatan umum. Kepentingan nasional Suriah harus berlaku atas semua orang lain. Mereka harus dilanjutkan dari fakta bahwa Suriah tidak boleh rusak terpisah karena akan berdampak buruk bagi Suriah sendiri.”