Tu-22M3 bisa membawa sepuluh rudal anti-kapal Raduga Kh-15 atau tiga rudal besar Raduga Kh-22 yang keduanya dapat melesat pada kecepatan sekitar Mach 5.0. Kh-22 yang berbobot 13.000 pon ditakuti karena memiliki rentang panjang hingga 320 nautical mil dan membawa 2.200 hulu ledak yang bisa melumpuhkan sebuah kapal induk dengan satu pukulan.Tetapi pesawat ini juga membawa bom konvensional yakni tujuh FAB-250 atau delapan senjata FAB 1500.
Setelah keruntuhan Uni Soviet, Armada Laut Hitam Rusia mendapatkan 19 unit pesawat “Tu”, sedangkan Ukraina mendapatkan 20 unit. Rusia kemudian harus memindahkan pesawat pengebomnya dari Krimea. Sebagian dari pesawat tersebut dipindahkan ke Armada Utara Rusia, sebagian lagi ke Armada Samudera Pasifik. Sementara, orang Ukraina memotong pesawat pengebom milik mereka untuk memperoleh bahan logam.
Para saksi mata kejadian tersebut menceritakan bagaimana saat pesawat-pesawat itu dipotong-potong di bawah pengawasan tentara AS. Menurut para saksi mata, kegembiraan yang tak tertahankan terlihat di wajah mereka. Salah satu Kolonel AS secara terang-terangan mengatakan, pesawat Tu-22M3 selalu menjadi penyebab sakit kepala bagi atase-atase NATO di Eropa, tapi akhirnya mereka dapat menyingkirkannya.
Radius jangkauan tempur Tu-22M3 mencapai sekitar 2.400 kilometer. Hal tersebut sudah cukup untuk membuat pesawat ini terbang di atas berbagai negara di Eropa Barat. Dengan memperhitungkan kemampuan pengisian di udara, bila dibutuhkan, Tu-22M3 bahkan mampu mencapai AS. Apalagi di dalam pesawat tersebut terdapat kompleks navigasi yang andal. Dari segi pengendalian pesawat, sistem kabin (onboard) otomatis yang dipasang secara signifikan mempermudah tugas sang pilot.
Sumber: englishrussia.com