Pembawa Pesan Maut
Dua simbol Perang Dingin F-14A US Navy mengawal Tu-95 Bear di atas Samudera Hindia, 1979. US Navy foto.
Tapi jenius penerbangan era Perang Dingin Andrei Tupolev tidak bodoh. Dia merancang sebuah pesawat yang dapat membawa satu neraka dari beban yang dia bawa berupa bom dan rudal, mampu terbang ribuan mil dari pangkalan di Rusia, berkeliaran di tepi wilayah udara musuh, dan memberikan kehancuran megaton nuklir.
Seperti pada 4 Juli 2015 lalu beberapa pembom Bear terbang mendekati pertahanan udara zona identifikasi pertahanan udara Amerika di California dan Alaska. Bahkan, beberapa Bear terbang hanya dalam jarak 40 mil dari garis pantai California.
Secara teknis, para pembom itu masih dalam wilayah udara internasional. Tapi semua juga tahu Kremlin sedang mengirim pesan dengan mengirimkan bombernya.
“Misi menerbangkan Tu-95 benar-benar dirancang dan terutama dimaksudkan untuk menunjukkan kebanggaan Rusia dan identitas nasional,” kata Scott Palmer, profesor sejarah di Western Illinois University dan penulis Dictatorship of the Air: Aviation Culture and the Fate of Modern Russia.