Angkatan bersenjata Belarusia sebagian besar masih dipersenjatai dengan peralatan era Perang Dingin yang tidak dibangun pada varian terakhir terutama pesawat tempur.
Sebagai misal, pada tahun 2012 18 Su-30 pertama India yang diterima dari Rusia pensiun setelah satu dekade pelayanan dan kehidupan pelayanan hanya 4.000 jam terbang.
India kemudian membangun Su-30MKI yang merupakan versi Su-30 yang paling mampu karena adanya sistem elektronik Israel dan Eropa dan pilot India juga terlatih.
Su-30SM mirip dengan Su-30MKI tapi dengan semua komponen Rusia. SU-30MKI yang memiliki bobot 38 ton paling mirip dengan pesawat dua kursi Amerika F-15E. Meskipun dilengkapi dengan elektronik barat harga pesawat lebih murah yakni sekitar US$ 40 juta setiap unitnya, sekitar setengah dari harga F-15. Su-30MKI dapat membawa lebih dari 8 ton bom dan mencapai target lebih dari 1.500 kilometer jauhnya.
Tapi seperti semua pesawat tempur Rusia, mereka tidak dirancang dan dibangun untuk bertahan selama beberapa dekade, seperti pesawat Barat. Ini yang kemudian memunculkan varian-varian baru yang sebenarnya adalah pesawat lama yang dikembangkan. Su-35S misalnya, sesungguhnya bukan pesawat yang 100% baru tetapi perombakan dari Su-27 Flanker. Su-35S dirancang memiliki usia hidup selama 6.000 jam terbang, dan kemungkinan setelah itu akan muncul pesawat baru lagi karena peluang untuk memperpanjang usia hidup cukup sulit.
Akibatnya, pesawat legendaris sekelas Su-27 akhirnya hanya diproduksi sekitar 700 unit (kebanyakan antara tahun 1984, ketika memasuki layanan, dan runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991), kemudian menambahkan produksi Su-30 (Su-27 yang diperbarui) dan ada lebih dari 1.000 pesawat (termasuk lisensi yang dibangun di China dan India).
MiG-29 juga mengalami masalah mirip. Memasuki layanan Rusia pada tahun 1983, sekitar 1.600 MiG-29 telah diproduksi sejauh ini, dengan sekitar 900 dari mereka diekspor. Pesawat 22 ton ini sebanding dengan F-16. Rusia membuat banyak uang upgrade MiG-29. Tidak hanya menambahkan elektronik baru tapi juga membuat badan pesawat lebih kuat.
MiG-29 pada awalnya memiliki usia 2.500 total jam penerbangan. Pada waktu itu (awal 80-an), Rusia mengharapkan MiG-29 terbang sekitar seratus jam atau lebih setahun.
Tetapi kenyataannya tidak bekerja seperti itu. India, misalnya, menerbangkan pesawat ini hampir dua kali dari batas umur maksimalnya seperti yang dilakukan Malaysia. Sekarang Rusia menawarkan untuk spiff badan pesawat sehingga pesawat bisa terbang hingga 4.000 jam, dengan upgrade ekstensi kehidupan yang lebih dijanjikan. Tetapi hal itu tidak akan mudah, karena MiG-29 memiliki sejarah tidak dapat diandalkan dan cacat awal baik mekanik dan elektronik.
Pesawat-pesawat tempur Barat yang dibangun untuk bertahan lebih lama. F-16C awalnya dirancang untuk kehidupan pelayanan 4.000 jam di udara. Namun kemajuan di bidang teknik, bahan, dan teknik pemeliharaan telah memperpanjang umurnya lebih dari 8.000 jam. Karena perang di Irak dan Afghanistan, F-16 dikirim ke daerah-daerah tersebut terbang lebih dari seribu jam setahun jauh dibandingkan ketika mereka terbang di masa damai. Saat ini program perbaikan direncanakan akan memperpanjang F-16C hingga mampu terbang 10.000 jam atau lebih.
Angkatan Udara AS akan membarui beberapa ratus dari F-16, karena pengganti mereka, F-35 datang terlambat. F-16 sudah tua, dan pada tahun 2016, banyak yang sudah terlalu tua untuk beroperasi. Rata-rata usia pesawat F-16 sudah lebih dari 20 tahun, dan pesawat rata-rata memiliki lebih dari 5.000 jam terbang. Pada tahun 2009 F-16 Block 40 pertama telah terbang melewati 7.000 jam. Pada tahun 2008 yang pertama dari model awal F-16 (Blok 25) melewati 7.000 jam. Sementara F-16 dan F-15 yang sudah pensiun cenderung memiliki setidaknya dua kali lebih banyak jam terbang dibanding pesawat Rusia.
Jadi dari data-data ini memang harus diakui ada titik lemah jet tempur Rusia dibandingkan Amerika. Meski dari sisi harga memang murah, orang jawa bilang jer basuki mawa bea, jika ingin barang bagus ya harus mau keluar uang banyak. Kurang lebih begitu.