Amfibi Pasukan Marinir
Sprut tidak hanya berguna bagi pasukan lintas udara, tapi juga bisa melengkapi persenjataan pasukan marinir Angkatan Laut Rusia. Hingga awal era 1990-an, pasukan tersebut dipersenjatai oleh tank amfibi PT-76. Kini, pasukan marinir memiliki tank T-72. Namun, untuk bisa mendaratkan tank tersebut, kapal harus masuk ke kawasan pesisir pantai. Pada saat bersamaan, batalion marinir perintis harus berenang dan membutuhkan perlindungan dari tank-tank pendukung. “Sprut amfibi bisa menjadi solusi atas persoalan tersebut,” cerita ahli militer independen, salah satu penulis buku Novaya Armiya Rossii, Dmitry Boltenkov.
Sementara, pakar independen Aleksey Khlopotov menilai, banyak produsen penghasil perisai pelindung yang tengah membuat tank-tank ringan. “Saat ini Tiongkok dan Swedia sedang aktif memproduksi tank ringan. Belum lama ini, pengembang asal Polandia juga memamerkan tank ringan buatan mereka,” kata Kholopotov.
Sejauh ini, Sprut belum menerima permintaaan ekspor dalam jumlah besar, baru berupa produksi satuan saja. Namun, permintaan terhadap tank ringan di dunia terus bermunculan tanpa terkecuali, Kendaraan 2S25 diprediksi akan menjadi incaran pasar global, mengingat tank ini berbeda dengan para pesaing terdekat, karena tank ringan buatan Rusia ini dipersenjatai oleh meriam tank andal dengan persenjataan yang lengkap, termasuk rudal antitank.