
Fokus MGCS baru adalah pada peningkatan daya tembak langsung yang didorong oleh program Armata Rusia yang banyak pejabat pertahanan menganggap sangat bermasalah. Sederhananya, seri lapis kendaraan baja terutama Armata fokus pada sistem proteksi aktif atau active protection systems (APS). Dan ini memaksa desainer barat fokus pada direct fire weapons..
Menurut International Institute for Strategic Studies’s (IISS) pada Military Balance 2016 Afghanit APS Armata diyakini dengan memasukkan setidaknya satu jenis penanggulangan hard-kill yang dirancang untuk mencegat proyektil yang menyerang.
Penilaian IISS juga didukung oleh sumber-sumber Rusia, yang menunjukkan bahwa Armata meluncurkan tembakan interceptor terhadap proyektil masuk dengan menggunakan energi kinetik. Namun, sistem APS paling efektif bila digunakan melawan tembakan dengan energi kimia seperti granat roket atau rudal.
“Revolusioner yang paling terlihat pada Main Battle Tank T-14 Armata adalah penampilan kubah uncrewed. Ada penekanan pada perlindungan di seluruh platform-termasuk sistem proteksi aktif yang berkaca pada pelajaran serta persepsi lingkungan operasi masa depan, ” demikian tulis IISS dalam laporan Balance Militer 2016.
Laporan tersebut menambahkan:
“Ketika memasuki layanan Armata akan tank pertama yang dirancang untuk turret tanpa awak dan APS. APS akan mengurangi efektivitas rudal anti-tank dan penembak rudal bahu seperti granat roket. Ini akan mengubah dinamika medan dengan meningkatkan pentingnya meriam, senjata anti-tank dan tank. ”
Jerman secara tradisional harus diakui telah menjadi pemimpin dalam perang lapis baja, Hanya saja Berlin telah mengabaikan Bundeswehr dalam beberapa tahun terakhir. Apakah kemudian langkah ini akan membawa hasil dan benar-benar melahirkan lawan tanding bagi Armata? Hanya waktu yang akan menjawab.
Sumber: National Interest
Baca juga:
http://www.jejaktapak.com/2015/12/22/t-14-armata-vs-leopard-menang-mana/