Kapal Selam Paling Rahasia AS Melakukan Misi Sangat Berbahaya

Kapal Selam Paling Rahasia AS Melakukan Misi Sangat Berbahaya

USS Seawolf‘s sail pokes out from under the Arctic ice. Navy photo
USS Seawolf‘s sail pokes out from under the Arctic ice. Navy photo

Dari semula akan membangun 30 armada, Pentagon akhirnya hanya membeli tiga kapal dengan harga lebih dari US $ 3 miliar untuk setiap unitnya.

Dengan panjang lebih dari 350 kaki dan bobot perpindahan terendam lebih dari 9.100 ton, kelas Seawolf adalah kapal selam serang paling mahal yang pernah dibangun dan kapal selam termahal kedua dari jenis apapun di dunia.

Angkatan Laut menjadikan USS Seawolf, Connecticut dan Jimmy Carter sebagai inti dari pembangunan Submarine Development Squadron Five yang bertanggungjawab pada pengujian peralatan baru.

Kelompok ini juga bertanggung jawab mengembangkan taktik baru untuk perang di Kutub Utara, wilayah di mana kapal selam dapat dengan mudah bersembunyi dari lawan-lawan mereka. Setiap kapal masih memiliki delapan tabung torpedo, yang juga dapat menembakkan rudal anti-kapal Harpoon dan rudal jelajah Tomahawk.

Unit tidak disebutkan bertugas untuk pengumpulan intelijen. Tapi US Navy secara rutin menggunakan untuk misi pasukan elite. SEAL Team Six sering menggunakan kapal ini. Unit ini juga sering menjadi pengawasan khusus untuk presiden. Jadi sepertinya jika menyebut Jimmy Carter tidak menjalankan kegiatan mata-mata adalah hal yang sulit dipercaya.

Terlebih Angkatan Laut mempensiun USS Parche empat bulan sebelum menempatkan kapal selam baru ke dalam tindakan. Angkatan Laut mengatakan Parche adalah kapal paling sukses yang pernah ada, dengan mendapatkan banyak penghargan termasuk sembilan Presidential Unit Citation.

Selesai dibangun pada tahun 1974 sebagai kapal serang kelas Sturgeon, Pentagon secara khusus mengupgrade Parche untuk masuk ke jalur komunikasi Soviet. Antara tahun 1978 dan 1979, kapal selam dilaporkan menyadap kabel di Laut Okhotsk utara Jepang sebagai bagian dari misi yang dijuluki Operasi Ivy Bells.

“Angkatan Laut, dengan masukan yang kuat dari NSA, pertama kali mengirimkan Parche ke Okhotsk untuk menanam pod rekaman ,”  tulis Sherry Sontag dan Christopher Drew di buku Blind Man Bluff: The Untold Story of Amerika Submarine Spionase. “Dia sedang dikirim, sebagian, untuk membuktikan dirinya karena belum ada yang berani untuk mengirimnya kapal selam lain karena sangat berbahaya.”

Sukses di Okhotsk membuka jalan bagi misi di tempat yang jauh lebih ramai – Laut Barent. Untuk menyembunyikan Parche dari pemburu kapal selam milik Moskow, Parche bersembunyi di bawah es Arktik dan kemudian menyelinap ke jalur pelayaran padat.

Hampir satu dekade kemudian, Angkatan Laut memngirim Parche untuk perbaikan. Pada tahun 1991, Angkatan Laut mengirim kapal selam yang baru untuk bergabung dengan Submarine Development Squadron Five yakni USS Jimmy Carter.

Meskipun buku mereka diterbitkan sebelum kapal selam itu selesai, Sontag dan Drew menjelaskan bahwa Jimmy Carter diperluas di bagian tengah untuk menempatkan perlatan yang juga dibawa Parche ke perairan Soviet. Tidak diragukan lagi Angkatan Laut dan mitranya di NSA telah membuat perbaikan sejak saat itu.

Direktur NSA Letjen Michael Hayden menertawakan klaim tentang misi membobol kabel bawah dalam sebuah wawancara dengan Wall Street Journal. “Aku tidak akan duduk di sini dan menutupi pandangan Anda,” kata Hayden dengan tertawa, sebelum menolak untuk mengomentari misi Jimmy Carter.

Dua tahun kemudian, Journal melaporkan lagi bahwa peran kapal selam memang untuk melakukan mata-mata bawah laut dengan sumber yang tahu soal itu. Dan setelah lebih dari satu dekade layanan, kapal ini sangat aktif dengan berbagai operasi.

Jadi pertanyaannya lagi lantas apa yang dilakukan Jimmy Carter darlam Mission 7 hingga mendapatkan penghargaan yang begitu tinggi? Masih sebuah misteri yang entah akan sampai kapan disimpan.