Sistem Perawatan Pesawat TNI AU Perlu Dievaluasi

Sistem Perawatan Pesawat TNI AU Perlu Dievaluasi

Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Agus Supriatna, mengatakan, pesawat Super Tucano itu baru saja dilakukan perawatan rutin tiap mencapai 300 jam penerbangan. Tiap selesai perawatan selalu ada cek performa, dan hal itu yang dilakukan Mayor (Pnb) Ivy Safatillah dan teknisi Serma Syaiful Arief Rakhman.

“Selasa [9 Februari 2016] sudah dicek dan Rabu ini tes ‘flight’. Semua kemampuan pesawat termasuk akrobatik juga dites di udara,” jelasnya.

Ia mengakui Mayor Ivy sempat laporan ke landasan pusat Lanud Abd Saleh. “Calling” itu dilakukan saat mencapai ketinggian 25 ribu kaki dan 15 ribu kaki. Namun, saat mencapai ketinggian 8.000 kaki, tidak ada calling atau hilang kontak dan dikabarkan pesawat jatuh.

“Saat ‘dive angle’ 30 derajat untuk mencapai kecepatan 320 knot, harusnya pilot akan calling ke landasan, namun sudah hilang kontak. Video recorder juga sedang kami upayakan segera ditemukan dan diidentifikasi apa masalahnya hinga menyebabkan jatuh,” tuturnya.

Karena kejadian tersebut, KSAU melarang pesawat Super Tucano lain untuk tes flight demi keselamatan hingga semua masalah ditemukan. “Semua penerbangan kami stop dulu sesuai prosedur, sampai masalah pesawat jatuh itu terungkap, sehingga tidak akan terjadi lagi,” tegasnya.