Belum Siap To Gun: China Berjuang dengan Teknologi Mesin Pesawat
J-20

Belum Siap To Gun: China Berjuang dengan Teknologi Mesin Pesawat

Tantangan Laut China Selatan

Seorang pakar militer China, yang memiliki pengetahuan tentang kebijakan pertahanan pemerintah tetapi menolak untuk diidentifikasi mengatakan jet tempur China tidak bisa melakukan seperti apa yang bisa serta pesawat tempur Amerika karena teknologi mesin rendah.

Hal ini akan menempatkan pesawat China dalam posisi underdog ketika harus bertempur dengan pesawat Amerika dan Eropa.

 

Pesawat-pesawat tempur China hampir bisa dipastikan akan meningkatkan kontak dengan armada Amerika Serikat di atas Laut China Selatan di masa yang akan datang setelah Beijing melakukan penerbangan uji pertama pada Januari ini ke salah satu dari tiga landasan pacu pulau Spratly yang diperebutkan.

J-11B China
J-11B China

Dalam setiap konflik, China kemungkinan akan bergantung pada jumlah jet tempur serta arsenal rudal canggih yang dapat diluncurkan dari kapal perang atau darat. Artinya, menutup masalah mesin menjadi hal yang sangat penting. Yang pasti, China telah membuat pengembangan mesin pesawat perang menjadi prioritas dalam beberapa tahun terakhir.

Kelompok Galleon berbasis di Shanghai, yang menyediakan jasa konsultasi untuk industri kedirgantaraan, memperkirakan Beijing akan menghabiskan US$ 300 miliar selama 20 tahun berikutnya pada program mesin pesawat sipil dan militer.

Beberapa sumber mengatakan, China telah menyewa beberapa insinyur asing dan mantan personel angkatan udara untuk bekerja pada pengembangan mesin, meskipun ini tidak bisa dikonfirmasi secara independen. Kementerian Pertahanan China menolak berkomentar.

“Dalam 20 sampai 30 tahun waktu, mengingat jumlah pekerjaan yang mereka lakukan dan upaya mereka menempatkan ke dalamnya, mereka harus memiliki mesin militer yang layak,” kata Greg Waldron, Managing Editor Asia di flightglobal.

Next: Pembuat Mesin Digabung