Diliputi Sejumlah Kekhawatiran, Pengembangan KF-X/IF-X Resmi Dimulai

Diliputi Sejumlah Kekhawatiran, Pengembangan KF-X/IF-X Resmi Dimulai

Kekhawatiran dan Keraguan

Korea Times menulis masih ada kekhawatiran adanya kemungkinan AS mungkin sekali lagi menolak untuk menyetujui penyerahan beberapa teknologi yang diminta oleh Seoul karena negosiasi antara DAPA dan pejabat Lockheed tentang sejumlah hal masih berlangsung. Meski tidak tegas, Korea Times menyebut Indonesia bisa akan menjadi pengganjal Amerika untuk melakukan transfer teknologi.

Kepala DAPA Chang Myoung-jin mengatakan sebelumnya bahwa negosiasi akan berlanjut untuk dua sampai tiga tahun ke depan.

Selain itu, beberapa kritikus masih skeptis apakah Korea akan dapat mengembangkan radar AESA dan teknologi terpisahkan lainnya dengan batas yang ada.

Sebelum kickoff, program ini telah mengalami krisis parah setelah pemerintah AS pada bulan April menolak untuk memberbi izin bagi Lockheed menyerahkan empat teknologi inti – radar AESA, EOTGP,  frared search and radio frequency (RF) jammer dan the infrared search and tracking (IRST) system.

Transfer total 25 teknologi ini merupakan imbalan dari keputusan Korea Selatan untuk membeli 40 F-35 pada bulan September 2014.

Di tengah meningkatnya skeptisisme tentang kelayakan program KF-X pada saat itu, DAPA mengatakan bahwa Korea tetap bisa mengembangkan pesawat dan pemerintah AS telah berjanji untuk menyetujui transfer 21 teknologi yang lain.

Baca juga:

Complicated of KFX (IV): Indonesia Terancam Disingkirkan