Komandan operasi Angkatan Udara Amerika Serikat di Eropa dan Afrika Jenderal Frank Gorenc menyatakan sangat khawatir dengan pembangunan besar-besaran kompleks pertahanan rudal Rusia yang mengancem akses NATO di ruang udara Eropa, termasuk sepertiga langit Polandia.
Dia juga mengatakan Rusia mulai terlibat dalam pembangunan sistem rudal pertahanan di Semenanjung Krimea, yang dianeksasi hampir dua tahun yang lalu dari Ukraina.
Frank Gorenc, yang tanggung jawabnya meliputi operasi Angkatan Udara di 104 negara di Eropa, Afrika, Asia dan bagian dari Timur Tengah, mengatakan strategi Rusia, yang dikenal sebagai anti-akses / areal denial atau A2 / AD merupakan salah satu tren yang paling mengkhawatirkan yang pernah di alihat.
Gorenc dalam wawancara dengan The New York Times mengatakan konsentrasi terbesar pembangunan kekuatan A2/AD Rusia ada di Kaliningrad, daerah kantong Rusia yang terjepit antara Polandia dan Lithuania di pantai Baltik. Sistem rudal permukaan ke udara di sana berlapis yang membuat akses ke daerah itu sulit dan efek spillover sampai ke bagian Polandia dan Baltik yang , eharusnya jet NATO memiliki bisa beroperasi di sana.
“Ini sangat serius,” kata jenderal itu. “Jelas, kami terus memantaunya. Mereka memiliki hak untuk meletakkan alat-alat tersebut. Tapi proliferasi dan kepadatan A2 / AD di lingkungan adalah sesuatu yang harus kita pertimbangkan. “
Gorenc, yang berbasis di Pangkalan Udara Ramstein di Jerman dan telah memegang berbagai posisi senior Angkatan Udara, sebelumnya telah menyatakan kekhawatirannya tentang strategi Rusia. Dalam sebuah wawancara bulan lalu dengan Stars and Stripes, Gorenc mengatakan strategi Rusia ini jelas metode yang menjadikan NATO sangat sulit untuk mendapatkan akses di daerah-daerah tertentu.