Garis Depan NATO
Analis menggambarkan kapal induk ini sebagai platform dermaga bergerak, atau LPD, yakni merupakan kapal perang yang digunakan untuk membawa pasukan ke Flashpoint dan mengirim mereka ke darat dengan bantuan kapal pendaratan yang juga dibawa kapal induk tersebut. Kapal juga akan dilengkapi dengan armada kecil dari jet tempur F-35 dan helikopter, sebuah rumah sakit dengan setidaknya 30 tempat tidur, dan ruang untuk kapal pendaratan dan kapal lainnya yang lebih kecil serta untuk 13 tank tempur.
Devrim Yaylali, seorang ahli angkatan laut Turki yang menulis blog tentang hal-hal angkatan laut mengatakan perencanaan untuk kapal mulai sejauh 2006. “Kapal amfibi besar adalah satu-satunya kapal serbaguna angkatan laut yang memiliki kemampuan setara dengan angkatan laut dari Swiss Army knives, ” kata Yaylali kepada The Daily Beast melalui email. Kapal seperti Anadolu dapat digunakan untuk proyeksi kekuatan yang sangat berguna. Kapal bisa dikerahkan sebagai “kapal induk untuk operasi kapal kecil dan helikopter,” tambahnya.
Dengan fitur baru ini, kekuatan militer Turki akan tumbuh secara dramatis. Tapi Anadolu juga bisa membantu memberikan bantuan kemanusiaan saat krisis atau setelah bencana dan dapat digunakan untuk “evakuasi kombatan dan non-kombatan,” tulis Yaylali, “Angkatan laut Turki benar-benar membutuhkan kemampuan ini.”
Dia menunjuk sebuah insiden pada tahun 2011, ketika Turki mengungsikan lebih dari 23.000 warga sipil dari Libya dan membutuhkan banyak pesawat komersial untuk melakukannya. Dengan kapal seperti Anadolu, operasi akan menjadi lebih cepat dan mudah.
“Kemampuan yang ditawarkan dengan LPD [landing platform dock] akan menjadikannya sebuah instrumen penting dalam kebijakan luar,” kata Metin Gurcan, seorang analis keamanan independen dan kolumnis untuk Al-Monitor, kepada The Daily Beast.
Ozkan dari Marmara University Istanbul mengatakan salah satu penggunaan lain untuk kapal Anadolu adalah untuk penyebaran di wilayah krisis di Timur Tengah ketika mitra Turki di Eropa dan Amerika Serikat enggan untuk campur tangan sendiri karena sentimen anti-Barat.
“Mungkin kapal bisa dikerahkan dalam operasi NATO di sana karena tindakan oleh Turki sebagai negara Muslim akan lebih mudah untuk diterima,” katanya. Mengingat ketidakstabilan di seluruh wilayah, Ozkan mengatakan ia mengharapkan dukungan AS untuk proyek tersebut. “Dunia Muslim berada dalam api,” katanya. “Anda tidak pernah tahu apa yang akan terjadi.”
Baca juga:
http://www.jejaktapak.com/2015/12/03/bisakah-kapal-induk-bertahan-di-perang-saat-ini/