Pada Oktober 2015 Inggris akhirnya mengizinkan drone militer terbang di udara Inggris. Ini adalah terobosan besar karena pembatasan seperti di Eropa telah sangat membatasi pengembangan dan penggunaan UAV militer. Sebagai contoh meski Inggris telah mengembangkan Watchkeeper sejak tahun 2006 namun belum bisa menggunakannya di Inggris. Pesawat ini didasarkan pada Hermes Israel dan memiliki bobot 450 kg dengan muatan 150 kg. Drone ini juga dapat membawa rudal Hellfire untuk mendukung pasukan di Afghanistan.
Sebagaimana dikutip Strategy Page Minggu 4 Januari 2015, drone ini sudah dirancang untuk membawa dua tangki bahan bakar ekstra di bawah sayapnya. Masing-masing tangki bahan bakar ini memiliki berat lebih dari 50 kg.
Watchkeeper memiliki panjang 6,5 meter, lebar sayap 11,3 meter, dapat tinggal di udara selama 20 jam per sortie dan terbang setinggi 6.500 meter. Sementara Hermes 450 adalah UAV utama untuk angkatan bersenjata Israel, dan lebih dari 20 pesawat yang beraksi setiap hari selama perang 2006 di Lebanon.
Hingga akhir 2015 Inggris telah menerima 33 dari 54 Watchkeeper. Tetapi belum memiliki pilot untuk drone ini. Hal ini karena keraguan untuk mendapatkan izin untuk terbang di Inggris (setidaknya di ruang udara sipil) yang menyebabkan program pelatihan untuk ditunda. Tapi sejak akhir 2015 pelatihan telah berlangsung dan akan memakan waktu dua tahun untuk menghasilkan 24 operator Watchkeeper dan akhirnya 100 yang akan diperlukan untuk menangani 54 Watchkeeper.
Baca Juga: 5 Drone Paling Berbahaya