Super Hornet Berjuang Keras di Langit Asia Pasifik
F/A-18C Hornet

Super Hornet Berjuang Keras di Langit Asia Pasifik

F/A-18E Super Hornet
F/A-18E Super Hornet

Bagaimanapun Boeing harus berjuang keras untuk menemukan pesanan Super Hornet. Pesanan pesawat telah jatuh sejak terakhir Super Hornet disampaikan ke Canberra pada tahun 2011. Sejak pengiriman itu, model ini diproduksi terutama sebagai pengganti untuk pesawat yang ada di AS dan persenjataan Australia. Selain itu, Super Hornet, bersama pendahulunya, F / A-18 Hornet, terutama dimaksudkan sebagai tindakan sementara sampai Australia menerima F-35 yang telah lama ditunggu-tunggu. Meskipun Canberra telah memerintahkan beberapa varian perang elektronik Super Hornet, EA-18G Growler, untuk 2017, ini tidak akan menjadi solusi yang layak dalam jangka panjang.

Di Pasifik, ada dua negara yang mungkin yang merupakan pasar potensial untuk Super Hornet. Malaysia saat ini sedang mencari pengganti 10 armada era Soviet MiG-29. F-35 jelas berada di luar kisaran harga Kuala Lumpur. Dassault Rafale, Eurofighter Typhoon, Saab Gripen C / D dan, akhirnya, Boeing F / A-18E Super Hornet akhirnya terjun dalam persaingan. Rumor beredar Gripen memimpin kompetisi. Selain karena harga yang lebih muruah, akuisi Brasil dan Thailand terhadap pesawat ini juga mempengaruhi.

Menurut AviationWeek, dilihat dari sisi waktu program di Malaysia ini tidak ideal untuk Boeing. Kemungkinan tidak akan ada keputusan Malaysia tentang pesawat yang dipilih hingga satu tahun ke depan. Sementara Manager Program Super Hornet Boeing, Dan Gillan, mengatakan bahwa perusahaan harus ada keputusan cepat untuk menentukan apakah produksi Super Hornet bisa dilanjutkan atau dihentikan.

Namun, Boeing masih terus bertarung. Howard Berry, Wakil Presiden untuk penjualan Super Hornet, menekankan kemampuan payload-range dari Super Hornet, yang mencapai dua kali berat kosong Gripen C / D. Pesawat ini juga memiliki kelebihan karena Angkatan Udara Malaysia saat ini mengoperasikan F / A-18D Hornet yang merupakan pendahulu Super Hornet.

Pesaing lainnya adalah Kanada. Pemerintah Liberal Justin Trudeau telah menyatakan bahwa ia akan membatalkan keikutsertaannya dalam program F-35  dan akan mencari pesawat lain. Kanada saat ini mengoperasikan Hornet (di bawah denominasi domestik CF-18), Boeing berharap bahwa keakraban pilot Ottawa dengan jet, interoperabilitas dengan armada yang lebih tua, dan hubungan militer antara AS dan Kanada akan mengarahkan pilihan Kanada kepada mereka.

Sebenarnya Super Hornet masih merupakan salah satu jet tempur terbaik saat ini. Namun, dengan kehadiran F-35, serta banyaknya pesawat sebanding menjadikan posisi mereka berada di situasi yang sulit. Dan Boeing harus tetap berjuang untuk tetap kompetitif.