Rusia Biasa Gunakan Strategi Pelanggaran Udara

Rusia Biasa Gunakan Strategi Pelanggaran Udara

Typhoon Inggris mengawal bomber Rusia
Typhoon Inggris mengawal bomber Rusia

Rusia memang kerap disebut menggunakan pelanggaran udara sebagai sarana menyampaikan tekanan untuk mencapai tujuan politik.

“Rusia berusaha untuk ‘menetralisir’ Swedia dalam arti politik dan militer. Tindakan agresif ini dimaksudkan untuk menunjukkan kemampuan militer Rusia yang luar biasa dan menekankan kesenjangan besar dalam sistem pertahanan Swedia, sehingga dengan demikian mengintimidasi dan mempengaruhi para pengambil keputusan publik Swedia. Di wilayah Laut Baltik kegiatan ini menjadi bagian dari perang psikologis Rusia di wilayah tersebut Tujuannya adalah untuk mempengaruhi keamanan Swedia dan kebijakan pertahanan, “tulis Justyna Gotkowska, seorang peneliti Poland’s Centre for Eastern Studies, dalam laporan yang diterbitkan pada bulan Oktober 2014. Menurut sebuah laporan European Leadership Network (ELN) yang diterbitkan pada bulan November 2015,  Rusia menggunakan insiden tersebut untuk mengamati pola respons dan untuk menguji kesiapan unsur-unsur tertentu dari negara-negara NATO dan mitra lainnya.

Menurut laporan itu, Rusia juga berusaha untuk memperingatkan negara-negara di kawasan tersebut bahwa setiap langkah untuk berintegrasi dengan Eropa atau berusaha menjadi anggota NATO akan menyebabkan pelecehan lebih lanjut Rusia. Insiden tersebut juga dimaksudkan untuk merusak kepercayaan NATO, menunjukkan bahwa aliansi pertahanan tidak akan dapat memberi dukungan cepat bagi negara-negara tersebut. “Selain itu, tindakan ini  dimaksudkan untuk mengirim pesan pencegahan dengan menunjukkan Rusia memiliki sarana dan kemauan untuk menghadapi pasukan NATO dan AS,” kata laporan itu.