Tugas Tempur B-52 Masih Panjang

Tugas Tempur B-52 Masih Panjang

B-52
B-52

Pembom B-52 yang dilengkapi dengan senjata baru ini akan menjadikan mampu melakukan serangan dari jarak 500 mil laut. Peningkatan jarak serang ini akan memberikan sejumlah keuntungan. Salah satunya B-52 merupakan pesawat yang sangat mengesankan dalam hal mesin dan kapasitas. Tetapi pesawat ini tidak memiliki sifat siluman yang dapat berakibat fatal dalam misi jarak dekat. Dengan meningkatkan jangkauan serangan pembom, Angkatan Udara AS sekarang akan dapat mencapai target dari jarak jauh, sambil menjaga aset sendiri dari jangkauan musuh.

Rudal baru ini nanti juga akan diintegrasikan ke pesawat lain seperti Lockheed F-16 dan Boeing / Rockwell B-1B. F-15-E juga diharapkan akan segera dilengkapi.

B-52 adalah pembom strategis subsonik yang jika ditelusuri asal-usulnya kembali ke pertengahan 1940-an. B-52 memasuki layanan Angkatan Udara Amerika Serikat pada 1950-an dan terus beroperasi hingga sekarang. B-52 dirancang untuk memberikan bantuan dukungan dara, melakukan kegiatan ofensif maritim dan proyek kontra-udara serta melakukan serangan strategis.

Desain asli pembom ini menggunakan enam mesin turboprop dan tata letak sayap lurus. Tetapi pada upgrade ke delapan mesin diganti dengan turbojet dengan desain sayap menyapu. Pembom ini dirancang untuk mengangkut 32.000 kilogram senjata. B-52 dikonseptualisasikan dengan tujuan membawa senjata nuklir ketika AS melakukan investasi besar-besaran ke pertahanan berbasis pencegahan di masa Perang Dingin.

B-52 telah melihat banyak perang dan terbang dengan operator aslinya selama 50 tahun, sampai tahun 2005. Pada tahun 2012 dilaporkan bahwa 85 pembom B-52 digunakan secara aktif sementara sembilan dikategorikan sebagai bagian dari armada cadangan. Diperkirakan militer AS akan terus menggunakan B-52 hingga 25-30 tahun lagi. Setelah B-52 diberhentikan tugasnya, Long-Range Strike Bomber (LRS-B) akan mengambil tempatnya.

Banyak B-52 pembom baru-baru ini di-service ulang untuk menghilangkan beban nuklir mereka. Langkah ini dilakukan setelah perjanjian pengawasan senjata baru antara Amerika Serikat dan Rusia.

Pembom B-52 sebelumnya mampu mengangkut 20 rudal berkemampuan nuklir. Dan sekarang B-52 akan dilengkapi sekitar 20 Lockheed Martin JASSM-ER yang merupakan senjata non nuklir.