Balas Dendam Bisnis Minyak
ISIS telah lama mengandalkan penyelundupan minyak ke pasar gelap di Timur Tengah, sebagai sumber dana mereka. Turki, dituduh sebagai negara yang membeli minyak ISIS.
“Turki telah membiayai ISIS melalui pembelian minyak mereka dengan perkiraan mencapai US$ 50 juta per bulan, ” tulis Carden. Meski tuduhan ini dibantah dengan tegas oleh Presiden Turki, Erdogan.
Ria Novosti menulis, tahap kedua dari kampanye udara Rusia yang diluncurkan minggu lalu telah difokuskan untuk merusak basis ekonomi ISIS termasuk kilang dan tanker minyak. Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengatakan akibat serangan ini ISIS telah kehilangan sekitar US$1,5 juta per hari dari sektor penjualan minyak.
Dengan latar belakang ini, jatuhnya pembom Rusia bisa dilihat sebagai tindakan pembalasan karena telah merusak bisnis ilegal Turki.
“Keluarga Erdogan terlibat langsung dalam insiden itu. Sangat mungkin, penembakan Su-24 adalah aksi balas dendam,” kata Stanislav Tarasov, seorang ahli Timur Tengah, kepada Ria Novosti.