Memiliki Senjata Paling Mematikan
Pasukan kimia mungkin memiliki senjata yang paling berbahaya dan mematikan — sistem penyembur api kelas berat Buratino dan Solntsepek.
Selama sekitar 20 tahun, artileri penyembur api dianggap sebagai senjata rahasia. Setelah digunakan melawan teroris di Chechnya pada 2000, kehadirannya diketahui. Reaksi kimia senjata termobarik ditimbulkan oleh campuran zat kimia dengan udara pada saat ledakan pertama terjadi, kemudian membakar area target, dan juga menghantam musuh dengan tekanan udara.
Awan yang terbentuk dari campuran kimia tersebut yang berpadu dengan udara, dan pada saat ledakan terjadi, semua oksigen di dalam awan menjadi bagian dari reaksi. Karena proses ini berlangsung sangat cepat (sepersekian detik), setelah ledakan terjadi tekanan udara akan meningkat drastis dan akan diikuti dengan penurunan drastis, di bawah level atmosfer — merusak paru-paru, mata, dan gendang telinga, merusak organ internal.
Dibanding pendahulunya, TOS-1 Buratino, Solntsepek memiliki lebih banyak sistem amunisi, yakni 30 dibanding 24. Kendaraan ini digunakan di Suriah oleh pasukan Rusia untuk memerangi ISIS.